BI Waspadai Tekanan Inflasi Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

Menteri Keuangan, Agus Martowardojo di KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews
- Bank Indonesia mewaspadai tekanan pada laju inflasi yang akan terjadi, ketika kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) diterapkan pada tahun ini.


Hal tersebut, menjadi salah satu tantangan yang saaat ini harus dihadapi ekonomi Indonesia.


Gubernur BI, Agus Martowardojo, dalam acara Indonesia Banking Expo (IBEX) 2014, Kamis 28 Agustus 2014, mengungkapkan tekanan inflasi perlu diperhatikan, di tengah kesehatan fiskal saat ini terbebani. Khususnya, karena terus menurunnya penerimaan negara.
Terpopuler: Gempa Garut, Dewas Bongkar Perilaku Wakil Ketua KPK, Keluarga Polisi ke Jakarta


Pendukung Israel Provokasi Mahasiswa Pro Palestina di Universitas California
"Kami waspada, inflasi yang sudah normal dan ada penyesuaian harga energi akan membuat tekanan inflasi dan kembali tinggi," ungkapnya.

Kelompok Kemanusiaan Periksa Persenjataan Mematikan yang Belum Meledak di Gaza

BI, menurutnya, juga masih terus mewaspadai defisit transaksi berjalan Indonesia saat ini. Meskipun mengalami perbaikan, tekanan defisit minyak dan gas bumi (migas) masih besar di tengah melemahnya kinerja ekspor.


"Besarnya utang luar negeri swasta yang meningkat juga menjadi tekanan khusus, karena ekspor dalam tekanan," tambahnya.


Dari sisi global, normalisasi kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat The Fed akan memberikan tekanan tersendiri terhadap perekonomian negara berkembang. Hal tersebutlah yang juga menjadi perhatian BI di masa depan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya