VIVAnews - Pemerintah terus meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi masuknya flu babi ke Indonesia. Selain membuka jalur pengaduan resmi, pemerintah juga akan mengambil sample tujuh juta ekor populasi babi dari seluruh Indonesia.
"Sampai saat ini belum ada flu babi yang menyerang babi di Indonesia, baik secara klinis atau serologis positif," kata Menteri Pertanian, Anton Apriyantono, dalam jumpa pers di Departemen Pertanian, Jakarta Selatan, Rabu, 29 April 2009.
Meski demikian, Departemen Pertanian akan melakukan surveillance dengan mengambil tujuh juta sample populasi. Tapi menurut Anton, hasilnya itu baru akan dikeluarkan dua minggu lagi.
"Ciri-ciri babi yang mengidap flu itu, nafsu makannya menurun, malas, demam, batuk-batuk, bersin, radang mata, dan hidung. Jika menemukan gejala ini silakan melapor ke Dinas Peternakan terkait atau menghubungi hotline 0817 6677 161," ujar Anton.
Departemen juga meminta pemerintah daerah untuk melakukan monitoring dan surveillance peternakan babi di seluruh daerah. Seperti misalnya mengawasi lalu lintas ternak babi hidup.
"Babi-babi itu harus diperiksa dokter dan harus dilengkapi dengan surat kesehatan hewan. Kemudian, melakukan pengawasan pemotongan ternak babi. Dan pemotongan dilakukan hanya boleh di tempat yang resmi," kata menteri dari Partai Keadilan Sejahtera ini.
Departemen juga mengimbau para peternak untuk melakukan sanitasi setiap hari. Selain itu, untuk saat ini dilarang mengangkut babi dengan kendaraan umum. Karena kontak langsung dengan manusia bisa berbahaya.
"Diwajibkan untuk memakai masker, alas kaki, dan harus cuci tangan. Limbah babi harus dimasukkan ke septic tank khusus," kata Anton.
Kado Mewah SYL untuk Undangan Nikahan yang Pakai Dana Kementan, Ada Bros dan Cincin Emas
Mantan pejabat Kementerian Pertanian mengungkapkan Syahrul Yasin Limpo (SYL) turut memberikan kado undangan nikahan yang mewah berupa bros hingga cicin emas.
