The Fed Tak Naikkan Suku Bunga, Wall Street Melonjak

Aktivitas di Bursa Efek New York
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid
VIVAnews
- Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu pekan lalu waktu New York, dengan indeks Dow Jones Industrial Average mencetak rekor kembali dan indeks S & P 500 kembali di atas level 2.000.


Hal itu dipicu, seperti dikutip dari laman
CNBC
, Kamis 19 September 2014, setelah Federal Reserve menyatakan mendekati waktu akhir mengurangi lagi stimulusnya untuk program pembelian aset per bulan dan menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga untuk jangka waktu yang dianggap cukup.

Kakek 73 Tahun di Garut Ditemukan Tewas Mengenaskan, Kepala Hancur dan Usus Terurai

"Pada dasarnya tidak banyak perubahan pada kebijakan moneter The Fed. Mereka baru akan mengambil keputusan ketika merasa nyaman, yakni saat kondisi perekonomian membaik secara signifikan," ujar Kate Warne,
Survei Aksara: Persoalan Pengangguran Jadi Masalah Serius Kota Pekanbaru
Investment Strategist
Edward Jones.
Sebabkan Penyakit Kronis, Pakar Sebut Air di Atas Baku Mutu Tak Dapat Lagi Dikonsumsi


Dalam keterangan yang dirilis The Fed usai melakukan rapat soal kebijakan moneter, Fed memutuskan akan mengurangi lagi program pembelian asetnya sebesar US$15 miliar per bulan, yang menunjukkan bahwa program pembelian aset akan berakhir pada Oktober.


Ketua Federal Reserve, Janet Yellen, menegaskan bahwa pasar tenaga kerja akan terus membaik, dengan inflasi berjalan di bawah target The Fed.


Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir melemah 24,88 poin (0,2 persen) ke level 17.156,85, dengan 17 dari 30 komponen penyokong indeks naik. Saham DuPont menyokong kenaikan indeks.


Sementara itu, indeks S&P 500 naik 2,59 poin (0,1 persen) ke level 2.001,57. Adapun indeks Nasdaq naik 9,43 poin (0,2 persen) ke level 4.562.


The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar, levelnya turun 0,9 persen menjadi 12,61.


Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 668 juta unit saham dengan volume komposit mendekati 3,2 miliar unit saham.


Nilai tukar mata uang dolar berbalik lebih tinggi terhadap mata uang mitra dagang utama AS. Sementara itu, imbal hasil (
yield
) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi turun 2 basis poin menjadi 2,615 persen.


Data indeks harga konsumen turun 0,2 persen pada bulan lalu. Data lain, yakni ukuran tingkat kepercayaan diri kalangan pengembang perumahan naik ke level tertinggi sejak 2005. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya