Ikuti Wall Street, Bursa Asia Dibuka Melemah

Pialang sedang mengamati pergerakan saham di Tokyo Stock Exchange
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews
- Pasar saham utama Asia dibuka melemah pada transaksi awal Rabu 24 September 2014, mengikuti indeks saham acuan Wall Street yang juga ditutup anjlok.


Dilansir
CNBC
, pada penutupan pasar saham semalam, indeks S & P 500 dan indeks Nasdaq jatuh, sementara indeks Eropa kehilangan lebih dari 1 persen setelah aktivitas bisnis Euro pada September jatuh ke level terendah dalam 9 bulan terakhir, dengan pertumbuhan sektor manufaktur dan jasa melambat.


Sentimen negatif lain datang dari konflik di Timur Tengah. Amerika Serikat dan sekutu Arab mengebom Suriah, yang menewaskan puluhan militan kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah), yang kini berganti nama IS (Islamic State) dan anggota kelompok al Qaeda secara terpisah.


Sementara itu, tentara Israel mengatakan telah jatuh sebuah jet tempur Suriah yang melanggar batas wilayah udaranya.    


Indeks Nikkei di bursa Tokyo pagi ini melemah 0,5 persen. Indeks acuan pasar saham Jepang ini diperdagangkan lebih rendah, setelah sebelumnya tutup karena libur nasional.

Kombes Gidion: Penganiayaan Senior kepada Junior Taruna STIP Dianggap Tradisi

Saham Starbuck Coffee Jepang melonjak lebih dari 4 persen setelah induk Starbuck AS menyatakan rencananya untuk membeli 60,5 persen sahamnya.
Kemenkes Luncurkan SISP Healthcare, Misinya Ingin Hilangkan Penyakit Kanker


Jadwal Final Indonesia Vs China di Piala Thomas dan Uber 2024
Saham Aeon, peritel terbesar di Jepang, kehilangan lebih dari 1 persen setelah melaporkan bahwa mereka akan mengakusisi jaringan supermarket Daiei.

Sementara itu, indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney melemah 0,4 persen. Indeks patokan pasar saham Australia ini kembali menurun, setelah sebelumnya ditutup menguat 1 persen pada perdagangan Selasa.


Saham Virgin Australia anjlok lebih 1 persen menjelang konferensi pers yang akan dilakukan maskapai penerbangan ini terkait rute, layanan, dan produk barunya.


Saham sektor pertambangan dibuka beragam, setelah Bureau of Resource and Energy Economics (BREE) merevisi perkiraan harga bijih besi menjadi US$92,40 per ton, atau turun US$2 dari perkiraan sebelumnya.


Saham BHP Billiton turun hampir 1 persen, sementara saham Mount Gibson dan Rio Tinto keduanya naik terbatas.


Adapun indeks Kospi di bursa Seoul bergerak anjlok 0,4 persen. Indeks utama pasar saham Korea Selatan ini memperpanjang kerugian karena penjualan besar saham-saham berkapitalisasi besar.


Saham Hyundai Motor turun 0,5 persen, sedangkan saham Kia Motors kehilangan hampir 2 persen.


Saham Dongbu Steel melonjak hampir 1 persen di tengah adanya berita bahwa kreditur berencana mengambil alih perusahaan produsen baja bermasalah itu untuk merestrukturisasinya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya