Bank Windu Kentjana Incar NPL 0,76%

VIVAnews - PT Bank Windu Kentjana International Tbk (MCOR) menargetkan pencapaian rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) menjadi 0,76 persen hingga akhir 2009, atau turun dibanding 2008 sebesar 1,7 persen. Penurunan NPL akan diupayakan melalui pertumbuhan kredit.

"Pertumbuhan kredit dengan sendirinya akan memicu penurunan NPL. Kami tidak ingin NPL tinggi," kata Direktur Utama Bank Windu Kentjana International, Herman Sujono, usai paparan publik perusahaan di gedung bursa efek, Jakarta, Jumat 1 Mei 2009.

Herman menambahkan, tahun ini pihaknya akan mengucurkan kredit hingga 60 persen. Pada kuartal I-2009, kredit belum meningkat karena perusahaan sangat berhati-hati.

"Namun, kredit pada kuartal II-2009 akan lebih besar karena kondisi ekonomi mulai membaik," tuturnya.

Pemberian kredit Bank Windu disalurkan ke usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), karena risiko lebih kecil dibanding ke korporasi.

Dia mengungkapkan, pada 2009, perseroan juga berharap bisa mencatatkan laba bersih hingga Rp 10,89 miliar dari sebelumnya Rp 3,65 miliar. Pendapatan bunga diharapkan menjadi Rp 279,61 miliar dibanding 2008 sebesar Rp 204,74 miliar.

Dana pihak ketiga (DPK) dari deposito diharapkan turun menjadi 60 persen dari sebelumnya 76,58 persen. Penurunan deposito akan dilakukan secara bertahap hingga akhir tahun.

"Tahun ini, DPK tabungan dan giro ditargetkan 35-40 persen," ujarnya.

Herman menambahkan, pihaknya berharap tingkat suku bunga pada 2009 akan membaik. Selain itu, suku bunga deposito cenderung lebih rendah dibanding kredit.

Menyongsong Revolusi Pendidikan, Workshop Daring tentang Etika dan Budaya Digital

Sebelumnya, DPK perusahaan untuk giro mencapai 14,35 persen (Rp 240,96 miliar), tabungan 9,07 persen (Rp 152,24 miliar), dan deposito berjangka 76,58 persen (Rp 1,28 triliun).

Sementara itu, dia mengungkapkan, total aktiva pada akhir 2009 diproyeksi mencapai Rp 2,34 triliun, atau bertumbuh dari 2008 sebesar Rp 2 triliun. Penambahan aktiva disebabkan rencana penambahan delapan cabang di Indonesia dengan investasi sebesar Rp 20 miliar.

"Kini, kami telah membuka dua cabang di Depok dan Bumi Serpong Damai," ujarnya.

Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga, di HK Tower, Jakarta, Selasa, 7 Mei 2024

Konsolidasi BUMN Karya Ditarget Rampung September 2024, Ini Tujuannya

Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan, konsolidasi sejumlah BUMN infrastruktur atau BUMN karya bakal berdampak positif.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024