VIVAnews - Kendati ancaman pemutusan hubungan kerja besar-besaran telah disuarakan asosiasi, Departemen Perindustrian belum menerima laporan langsung dari pengusaha maupun asosiasi.
"Belum ada laporan dari asosiasi maupun pengusaha yang sampai ke kami," terang Direktur Industri Tekstil dan Produk Tekstil Departemen Perindustrian Arryanto Sagala, kepada VIVAnews, di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin 27 Oktober 2008.
Menurutnya, produksi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) masih aman, karena masih terikat kontrak ekspor hingga akhir 2008. Walaupun ada penurunan produksi, ia melanjutkan, produksi sekitar 2,6 ribu pengusaha menengah dan besar tekstil dalam negeri masih cukup stabil.
Hari ini, beberapa Direktur Jenderal di Departemen Perindustrian akan membahas kondisi tersebut bersama Menko Perekonomian.
Ada tiga hal yang akan menjadi perhatian utama pihaknya menjaga industri tekstil agar bertahan. Pertama, melanjutkan proses restruskturisasi industri tekstil agar mampu mengatasi perubahan yang serba cepat.
Kedua, menjaga agar upah minimum tetap rasional, terkait keluarnya SKB Empat Menteri yang melonggarkan penetapan upah minimum berdasarkan perundingan pengusaha dan serikat pekerja."Upah jangan terlalu tinggi, karena kondisi pasar tidak memungkinkan bagi pengusaha, tetapi juga jangan merugikan karyawan," ujarnya.
Ketiga, melakukan penghematan dengan menekan beban pengeluaran, terutama dari bahan bakar produksi, meskipun harga energi masih mahal. Kebanyakan perusahaan tekstil beroperasi dengan suplai energi dari PLN masih mendominasi biaya produksi.
"Tarifnya diusahakan agar tetap stabil. Ini bisa jadi perhatian agar menyokong industri tekstil bertahan, pada akhirnya dapat mempertahankan karyawan," kata Arry.
Apabila industri tekstil mampu merebut pangsa Vietnam dan Kamboja yang didera inflasi lebih tinggi, kata dia, Industri tekstil Indonesia bisa bertahan. "Banyak negara pengimpor yang ingin kualitas bagus tapi harganya murah. Kita masih lebih kompetitif dari produk negara penghasil tekstil, seperti Vietnam dan Kamboja," sebut Arry.
Sebagai informasi, pusat penghasil tekstil skala menengah dan besar di Indonesia berada di lima provinsi, antaralain Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Timur dengan pekerja 1,68 juta orang.
VIVA.co.id
5 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Mungkin Benar Kamu Diberi Waktu Untuk Jauh Dulu, Namun Siapa Tahu Nanti Allah Akan Mengembalikannya Kepadamu Dengan Ia Yang Sudah Lebih Baik. Siapapun Pasti Tidak Akan
Informasi tentang BLT BPNT apa yang akan dibayarkan pada Mei 2024 tersedia di sini. Anda juga dapat mengetahui cara menghubungi penerima bansos Rp400 ribu melalui link re
Perbandingan Spesifikasi Xiaomi 11T dan Xiaomi 11T Pro: Cek Sebelum Menentukan Pilihan Terbaik!
Gadget
13 menit lalu
Perbandingan Xiaomi 11T dan 11T Pro: Keduanya menawarkan layar AMOLED, kamera 108 MP, dan baterai 5.000 mAh. Namun, 11T Pro memiliki chipset Snapdragon 888 dan pengisian
5 Sayuran Ini Berbahaya, Punya Kandungan Tinggi Gula
Bandung
38 menit lalu
Seperti yang kita ketahui, Sayuran adalah bagian tumbuhan yang dapat dimakan yang tumbuh di atas tanah dan terdiri dari daun, batang, akar, bunga, dan buah yang tidak man
Selengkapnya
Isu Terkini