Sistem BEI Sudah Bisa Auto Reject Asimetris

VIVAnews - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai, sistem perdagangan bursa sudah dapat menjalankan mekanisme auto rejection asimetris. Namun, otoritas bursa belum dapat memastikan pelaksanaan auto rejection asimetris tersebut.

Berbulan-bulan Banjir Tak Kunjung Surut, Daerah di Bulak Barat Depok Ini Bak Kampung Mati

"Kami telah melakukan uji teknis auto rejection asimetris pada Sabtu, 25 Oktober 2008," kata Direktur Utama BEI Erry Firmansyah di gedung bursa efek, Jakarta, Senin 27 Oktober 2008.

Namun, Erry enggan mengungkapkan kapan sistem tersebut akan diterapkan pada perdagangan saham. “Uji teknis sudah selesai, tapi belum diputuskan waktu pelaksanaannya,” tandas dia.

Brigadir Ridhal Ali jadi Ajudan Pengusaha Tanpa Izin, Kombes Julianto Diperiksa Propam

Sebelumnya, Direktur Teknologi Informasi BEI Bastian Purnama menjelaskan, uji teknis yang dilakukan BEI masih menggunakan auto rejection batas bawah 10 persen dan batas atas 25 persen.

Sementara itu, terkait penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) ke level 1.166,41 atau turun 78,46 poin (6,3 persen) pada penutupan transaksi hari ini, Erry menilai wajar. Penurunan indeks juga dialami bursa regional. BEI belum akan melakukan upaya tertentu untuk mengantisipasi penurunan indeks lebih dalam.

PKB Siapkan Calon Potensial di Pilgub DKI 2024, Hasbiallah Ilyas Ungkap Kriterianya

“Indeks hari ini turun karena bursa regional juga banyak yang terkoreksi. Jadi, bukan hanya di Indonesia,” jelas Erry.

Di bursa kawasan Asia, indeks Hang Seng terkoreksi 1.602,54 poin atau 12,7 persen di posisi 13.760,49 dan Nikkei 225 melemah 486,18 poin (6,36 persen) ke level 7.162,90.

Nurul Ghufron

Eks Sekjen Kementerian Pertanian Jadi Saksi di Sidang Etik Nurul Ghufron pada 2 Mei

Mantan Sekertaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertanian RI Kasdi Subagyono bakal memberikan keterangan pada sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024