Eksekutor Nasrudin Berharap Jokowi-JK Bongkar Rekayasa Kasus

Heri Santosa, terpidana pembunuhan bos PT Putra Rajawali Banjaran
Sumber :
  • tvOne/Robbi Sofwan Amin

VIVAnews - Heri Santosa, pengendara sepeda motor eksekutor penembakan dalam kasus pembunuhan terhadap Nasrudin Zulkarnaen bos PT Putra Rajawali Banjaran, berharap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) -Jusuf Kalla (JK) dapat mengungkap rekayasa kasus hukum yang dialami bersama rekannya.

Allegri Angkat Bicara soal Dusan Vlahovic yang Kesal karena Diganti

Kasus pembunuhan yang diduga kuat beraroma rekayasa itu juga menyeret mantan Ketua KPK, Antasari Azhar.

Hal itu disampaikan Heri ditemui di dalam Lapas Batu, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, kemarin. Diketahui, Heri Santosa merupakan terpidana 16 tahun karena dinilai terbukti secara sah dan meyakinkan terlibat dalam pembunuhan bos PT Putra Rajawali Banjaran itu. Usai putusan kasasi yang menguatkan hukumannya, Heri menjalani hukuman di Lapas Batu.

Heri mengaku sangat keberatan atas putusan tersebut. Namun ia hanya bisa pasrah. Kepada VIVAnews, Hari membeberkan apa yang sebenarnya terjadi dalam kasus tersebut.

Pertama, Heri mengaku hanya diminta untuk membuntuti mobil pelat nomor B 191. Sementara ia mengaku tak mengenal siapa yang ada di dalam mobil tersebut. Ternyata di dalam mobil adalah korban Nasrudin Zulkarnaen

Kedua, Heri mengamini pendapat almarhum ahli forensik, Muknim Idris yang menyatakan bahwa proyektil peluru yang bersarang di tubuh korban berbeda dengan proyektil peluru yang disampaikan polisi, yang mana milik rekannya Daniel.

Ketiga, Heri mengaku sama sekali tidak mengenal Antasari Azhar dan Nasrudin Zulkarnaen. Keempat, di persidangan tidak ada satu pun tersangka yang mengakui dan seluruh Berita Acara Pemeriksaan (BAP) polisi dinyatakan tidak benar dan tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

Terkait dengan upaya hukum peninjauan kembali (PK) yang diajukan Antasari, Heri mengatakan masih pikir-pikir untuk melakukan upaya hukum lagi yaitu PK ataupun grasi.

Ia hanya berharap pemerintahan Jokowi-JK agar proses penegakan hukum di Indonesia diperbaiki sehingga tak muncul lagi rekayasa kasus.  Pria ini dengan yakin mengaku hanya menjadi korban rekayasa kasus untuk kepentingan politik semata. (tvOne/Robbi Sofwan Amin/Cilacap)

Baca juga:




Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro di TKP Polisi Bunuh Diri

Sebelum Bunuh Diri, Brigadir RAT Izin Kunjungi Kerabat di Jakarta Sejak 10 Maret

Seorang anggota Polresta Manado bernama Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) ditemukan tewas bunuh diri di dalam mobil Alphard dengan menembakan senpi ke kepalanya.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024