Robot Philae Deteksi Kehidupan di Komet

Robot Philae tampak mendarat di suatu komet.
Sumber :
  • REUTERS/ESA/Rosetta/Philae/CIVA
VIVAnews
Bukan Dibakar, Begini Cara Buktikan Keaslian Madu Murni
- Setelah mendarat di komet 67P/CG, robot Philae bergerilya mengirimkan data ke badan antariksa Eropa (ESA). Robot kecil itu diklaim telah menemukan molekul organik di komet tersebut.

Wakil Ketua DPD Mahyudin Harap Keberhasilan Timnas Indonesia U-23 Memotivasi Anak Muda Bangsa

Molekul organik itu dianggap sebagai hal yang esensial untuk kehidupan. Ini ditemukan di dekat permukaan komet tempat Philae mendarat.
Istri Ungkap Kondisi Terkini Parto Patrio Usai Jalani Operasi


Dilansir
The Guardian
, Rabu 19 November 2014, pesawat itu harus mengirimkan bukti-bukti adanya senyawa terdiri dari karbon dan senyawa kimia hidrogen, sesaat sebelum Philae 'tertidur'.


Meskipun begitu, ilmuwan masih belum bisa memastikan kebenaran jenis molekul yang ditemukan di komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. Jika sudah bisa dipastikan, maka data tersebut akan menunjukkan kandungan kimia yang menjadi awal terbentuknya kehidupan bumi.


Banyak ilmuwan yang percaya jika kehidupan awal bumi berasal dari molekul yang tersimpan di asteroid dan komet. Pasalnya, mereka juga percaya dengan teori BigBang sebagai awal terbentuknya bumi, dimana saat itu bumi bertubrukan dengan asteroid.


"Molekul tersebut berhasil dideteksi berkat 'penciuman' Cosac. Itu adalah perangkat buatan DLR German Aerospace Centre. Cosac memiliki peralatan penciuman atmosfir dan mendeteksi molekul organik pertama sesaat setelah mendarat. Namun begitu, analisa untuk mengidentifikasi molekul masih terus dilakukan," demikian keterangan DLR German Aerospace Centre.


Meski bisa mendapatkan data terkait molekul, upaya Cosac untuk menganalisa tanah hasil galian Philae di permukaan komet tidak berhasil. Philae sendiri telah 'tertidur' setelah bekerja selama 60 jam di komet.


"Saat ini kami belum mendapatkan informasi sama sekali terkait jumlah dan berat contoh tanah tersebut," ujar Fred Goesmann, Kepala Investigasi Cosac dari Max Planck Institute untuk Penelitian Solar System.


Namun begitu, mereka masih berupaya untuk menginterpretasikan hasil tersebut. Diharapkan hasilnya bisa memberi pencerahan terhadap elemen kimia yang berperan dalam kehidupan.


Molekul organik, yang merupakan senyawa kimia terdiri dari karbon dan hidrogen, merupakan pembentuk dasar dari organisme yang hidup di bumi. Kandungan itu bisa berubah menjadi banyak bentuk, dari molekul kecil seperti gas metan sampai amino acid yang bisa menjadi protein. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya