Kemeriahan Warna Warni Festival Payung Indonesia

Festival Payung Indonesia
Sumber :
  • VIVA / Fajar Sodiq
VIVAlife -
Jalan Terjal Cristian Gonzales Demi Membela Timnas Indonesia
Payung dilihat dari segi fungsional biasanya dimanfaatkan untuk melindungi diri saat hujan ataupun panas menyengat. Namun, di balik nilai fungsional itu, payung memiliki nilai seni dan filosofinya.

5 Potret Nayunda Nabila, Biduan Cantik yang Terseret Kasus Korupsi Eks Mentan SYL

Setiap daerah di Nusantara memiliki payung dengan kekhasannya masing-masing. Tak hanya itu payung juga memiliki nilai ekonomi kreatif.
Brasil Tunda Kirim Kendaraan Lapis Baja ke Israel Senilai Rp 2,3 Triliun, Ini Alasannya


Guna memopulerkan seni payung itu, di Solodigelar Festival Seni Payung 2014 di Taman Balekambang, 28-30 November 2014. Acara ini didukung secara langsung oleh Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Kementerian Pariwisata. Ada lima provinsi yang berpartisipasi dalam event budaya ini, yakni Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, dan Sumatera Barat.

Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Ahman Sya, menjelaskan acara ini diselenggarakan untuk mengangkat potensi seni kreatif seniman payung. "Payung adalah simbol pelindung dan mempunyai nilai sosial. Payung memiliki nilai kreatif yang bisa digali terus. Melalui acara seperti ini bisa menjadi ruang eksplorasi seniman untuk terus berkreasi. Dan eksplorasi seniman ini bisa menghasilkan nilai seni berdaya saing, " jelasnya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengapresiasi acara seperti ini. Menurutnya, acara Festival Payung ini merupakan hasil kreasi warga Solo yang harus terus dikembangkan.

"Festival seperti ini baru pertama kali digelar di Indonesia. Ini merupakan hasil kreasi Solo yang harus selalu dikembangkan. Harapannya, acara seperti ini bisa mendatangkan wisatawan. Bahkan, wisatawan mancanegara," ujarnya saat membuka Festival Payung Indonesia 2014.

Menurut Arief, Solo memiliki modal kreatif yang besar untuk menggaet wisatawan. "Wisatawan itu berkunjung ke suatu daerah karena kekayaan budayanya, 60 persen. Karena kekayaan alamnya 35 persen dan 5 persen yang didesain man made. Solo sangat terdukung oleh ketiga faktor itu," jelas Mantan Dirut Telkom itu.

Heru Prasetya, panitia acara, menyampaikan jika acara seperti ini pertama kali digelar di Indonesia. Melalui acara seperti ini, pihaknya berharap agar seniman bisa mengeksplorasi lebih jauh dari seni payung. Acara ini sekaligus bisa menghidupkan kembali industri kreatif dari payung.

"Tujuan lainnya adalah menjadikan Solo sebagai inspirasi menggairahkan industri kreatif. Melalui kegiatan workshop, pasar payung, seni pentas, fashion payung dan umbrella dance, masyarakat bisa mendekatkan diri untuk mengenal seni dan filosofi payung," urainya.

Berikut adalah foto-foto acara ini hasil jepretan kontributor VIVA.co.id.  (one)

Festival Payung Indonesia

Festival Payung Indonesia

Festival Payung Indonesia


Rosdiana, wali murid korban meninggal kecelakaan SMK Lingga Kencana

Wali Murid Ngaku Bayar Rp800 Ribu untuk Perpisahan Siswa SMK Lingga Kencana

Biaya perpisahan yang digelar SMK Lingga Kencana dikenakan sebesar Rp800 ribu per murid. Uang itu digunakan untuk sewa penginapan dan bus. Rosdiana, orang tua Mahesya Put

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024