Sumber :
- REUTERS/Lucas Jackson
VIVAlife –
Tahun 2014 rupanya jadi tahun keberuntungan bagi Kendall Jenner. Adik tiri Kim Kardashian tersebut didapuk sebagai model internasional paling populer versi
Vogue.
Gelar tersebut didapat Kendall karena namanya paling banyak dicari di internet. Selain itu, foto-fotonya kerap dibagi di media sosial, mulai dari Tumblr, Instagram, Twitter hingga Facebook.
Bukan hanya popularitas, soal pamor pun Kendall tidak kalah dibanding para seniornya seperti Naomi Campbell, Kate Moss, Miranda Kerr, Gisele Bundchen ataupun Adriana Lima. Dilansir New York Times, pekan lalu, Kendall sukses menandatangani kontrak sebagai wajah kampanye iklan Estee Lauder.
Langkah tersebut langsung melambungkan nama Kendall di jajaran model papan atas, menyusul para bintang seperti Gwyneth Paltrow, Elizabeth Hurley serta Joan Smalls. Tidak hanya itu, Kendall juga kerap merajai panggung mode dengan menjadi model pembuka di fashion show bagi brand mode raksasa seperti Chanel, Marc Jacobs, dan Givenchy.
Tapi, di sisi lain, banyak yang mempertanyakan karier roket Kendall. Apa yang membuat gadis berusia 19 tahun itu istimewa?
Jawabannya, media sosial. Tercatat, Kendall punya 16 juta pengikut di Instagram, 9,1 juta pengikut di Twitter dan 7,3 juta penggemar di Facebook. Seperti gadis belia lainnya, Kendall kerap menggunggah foto-foto terbarunya, baik sendiri maupun bersama keluarganya yang terkenal.
Namun, tidak hanya itu, Kendall pintar memanfaatkan situasi. Bukan hanya mendompleng nama besar Kim, Khloe dan Kourtney Kardashian, Kendall juga membuktikan jika dia punya kemampuan dan bakat sebagai model.
Di sisi lain, Kendall juga terbukti gadis yang multitalenta. Bersama adiknya, Kylie, dia menjadi tim pemasaran bagi PacSun, label busana dan aksesori, begitu juga lini sepatu Madden Girl, serta duta bagi novel remaja bergenre fiksi ilmiah berjudul “Indra”.
“Hal yang membuat Kendall Jenner menarik adalah kombinasi usia muda, pengaruh media sosial, dan juga kejelian memanfaatkan situasi untuk keuntungannya. Itu yang jarang dimiliki anak muda saat ini,” papar Jane Hertzmark Hudis, global brand president Estée Lauder. (art)
![Vice President ZTE Corporation Chu Yanli.]()
![img_title]()
Baca Juga :
Iran Umumkan Hari Berkabung Nasional 5 Hari Usai Presiden Raisi Meninggal Dalam Kecelakaan
Bukan hanya popularitas, soal pamor pun Kendall tidak kalah dibanding para seniornya seperti Naomi Campbell, Kate Moss, Miranda Kerr, Gisele Bundchen ataupun Adriana Lima. Dilansir New York Times, pekan lalu, Kendall sukses menandatangani kontrak sebagai wajah kampanye iklan Estee Lauder.
Langkah tersebut langsung melambungkan nama Kendall di jajaran model papan atas, menyusul para bintang seperti Gwyneth Paltrow, Elizabeth Hurley serta Joan Smalls. Tidak hanya itu, Kendall juga kerap merajai panggung mode dengan menjadi model pembuka di fashion show bagi brand mode raksasa seperti Chanel, Marc Jacobs, dan Givenchy.
Tapi, di sisi lain, banyak yang mempertanyakan karier roket Kendall. Apa yang membuat gadis berusia 19 tahun itu istimewa?
Jawabannya, media sosial. Tercatat, Kendall punya 16 juta pengikut di Instagram, 9,1 juta pengikut di Twitter dan 7,3 juta penggemar di Facebook. Seperti gadis belia lainnya, Kendall kerap menggunggah foto-foto terbarunya, baik sendiri maupun bersama keluarganya yang terkenal.
Namun, tidak hanya itu, Kendall pintar memanfaatkan situasi. Bukan hanya mendompleng nama besar Kim, Khloe dan Kourtney Kardashian, Kendall juga membuktikan jika dia punya kemampuan dan bakat sebagai model.
Di sisi lain, Kendall juga terbukti gadis yang multitalenta. Bersama adiknya, Kylie, dia menjadi tim pemasaran bagi PacSun, label busana dan aksesori, begitu juga lini sepatu Madden Girl, serta duta bagi novel remaja bergenre fiksi ilmiah berjudul “Indra”.
“Hal yang membuat Kendall Jenner menarik adalah kombinasi usia muda, pengaruh media sosial, dan juga kejelian memanfaatkan situasi untuk keuntungannya. Itu yang jarang dimiliki anak muda saat ini,” papar Jane Hertzmark Hudis, global brand president Estée Lauder. (art)
Data Center Butuh yang 'Dingin-dingin' agar Tetap Stabil
Pertumbuhan pusat data sejalan dengan peralihan gaya hidup serta perkembangan industri dan infrastruktur ekonomi digital.
VIVA.co.id
20 Mei 2024
Baca Juga :
