Jurus Jitu Ilmuwan Agar Indonesia Tak Terus Terpuruk

Papan indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/OJT/Feronike Rumere
VIVAnews
- Para ilmuwan percaya bahwa dengan melibatkan ilmu pengetahuan dalam setiap kebijakan, akan mempengaruhi suatu negara di masa mendatang. Begitu juga yang diyakini oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) yang percaya sains bisa menjadi jalan agar Indonesia tidak termasuk negara
middle income trap.

Diketahui, middle income trap atau jebakan pendapatan menengah adalah situasi di mana negara telah mencapai penghasilan level tertentu dan terjebak pada tingkat pembangunan ekonomi yang sama terus-menerus. Situasi tersebut akan dialami negara dengan jangka yang lama tanpa menjadi negara berpenghasilan tinggi.


"Seharusnya Indonesia bisa memanfaatkan bonus demografi untuk keluar dari itu (middle income trap)," ungkap Ketua Program MISI45, Professor Jamaluddin Jompa, di Jakarta, Rabu, 17 Desember 2014.


Sekedar informasi, Indonesia memiliki kesempatan mendapat bonus demografi di tahun 2020-2030, di mana penduduknya mencapai umur produktif cukup tinggi, sementara usia muda semakin kecil, dan usia lanjut belum banyak.


AIPI bersama Jaringan Ilmuwan Muda Indonesia mencoba menginisiasi dengan menyerukan penyusunan dokumen Membangun Inspirasi Sains Indonesia 45 (MISI45) untuk memanfaatkan bonus demografi tersebut.


"Agenda sains ini (MISI45) mengambil momentum seabad kemerdekaan Indonesia pada 2045, sehingga jangan sampai negara ini hanya jadi
user
saja di masa mendatang," ungkapnya.


Dalam MISI45 tersebut, lanjut Jamaluddin, terdapat 45 pertanyaan ilmiah mendasar yang diharapakan dapat memicu perkembangan sains untuk mewujudkan Indonesia makmur, sejahtera, unggul, kompetitif, dan disegani dunia.

Cicipi Mobil Listrik Seres E1 Harga Rp100 Jutaan, Enak dan Gak Sempit

"Dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut berharap para ilmuwan muda mau berpikir tentang Indonesia beberapa tahun ke depan," ungkapnya.
Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh


Pemprov Sumut Optimalkan Teknologi Informasi dalam Sukseskan Penyelenggaraan PON 2024
Selain pertanyaan ilmiah, AIPI mempunyai delapan klaster yang perlu jadi perhatian pemerintah dan ilmuwan, agar terciptanya Indonesia kuat dalam bidang ilmu pengetahuan.

"Identitas, Keragaman & Budaya, Kepulauan, Kelautan & Sumber Daya Hayati, Kehidupan Kesehatan & Nutrisi, Air, Pangan, & Energi, Bumi, Iklim & Alam Semesta, Bencana & Ketahanan Masyarakat Terhadap Bencana, Material & Sains Komputasional, serta Masyarakat, Ekonomi, & Tata Kelola," papar Jamaluddin. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya