- Antara/ Wahyu Putro A
VIVAnews - Bupati Empat Lawang, Budi Antoni Aljufri disebut pernah memberikan uang sebesar Rp5 miliar kepada orang dekat Akil Mochtar yang bernama Muhtar Ependy.
Uang tersebut diduga sebagai uang muka dalam pengurusan sengketa Pilkada Kabupaten Empat Lawang di Mahkamah Konstitusi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Mico Fanji Tirtayasa, saat menjadi saksi untuk terdakwa Muhtar Ependy, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis 18 Desember 2014. Mico diketahui merupakan sopir dari Muhtar.
Dalam keterangannya, Mico mengungkapkan bahwa Muhtar pernah dua kali bertemu dengan Budi pada Juli 2013. Pertemuan pertama dilakukan di Kelapa Gading, Soto Senayan.
Selang sepekan setelah pertemuan pertama, keduanya kembali bertemu, namun di tempat yang berbeda. "Di Pisang Ijo, Kelapa Gading," ujar Mico.
Mico mengaku sempat mendengar percakapan antara Muhtar dengan Budi. Menurut dia, Budi saat itu meminta bantuan Muhtar Ependy, karena kalah dalam Pilkada tahun 2013.
"Pak Budi hanya minta tolong ke bapak bahwa beliau dizalimi, dicurangi di Pilkada jadi minta tolong bapak," kata dia.
Dia menambahkan, saat itu, dia hanya mendengar percakapan awal saja antara Muhtar dengan Budi. Namun, usai pertemuan itu, Muhtar menceritakan ihwal percakapannya dengan Budi.
"Di mobil dikasih tahu sama Muhtar. Budi mau kasih Rp5 miliar untuk DP karena dia yakin menang, suara tidak kalah," terang Mico.
Sebelumnya, pada analisis yuridis putusan vonis terhadap Akil Mochtar, majelis hakim menilai bahwa Budi Antoni diduga pernah memberikan keterangan tidak benar saat menjadi saksi di persidangan. Majelis menilai Budi bersama dengan istrinya, Suzanna, memberikan keterangan tidak benar terkait uang sebesar Rp10 miliar dan US$500 ribu, terkait sengketa Kabupaten Empat Lawang.
Apel Pagi AQUA, Komitmen AQUA Pastikan Semua Produknya Aman dari Bromat
AQUA melakukan pemeriksaan kandungan bromat di setiap kemasan produknya setiap hari. Hasilnya aman, di bawah ambang batas WHO.
