Sumber :
- REUTERS/Damir Sagolj
VIVAnews
- Bos Chevron Corporation, John S Watson, dan para petinggi perusahaan minyak asal Amerika Serikat itu hari ini bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Selain berkenalan dan berbicara soal eksplorasi migas, John juga menyinggung masalah hukum karyawannya, Bachtiar Abdur Fatah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, yang turut dalam pertemuan itu, mengatakan Presiden memberi respons terhadap keluhan Chief Executive Officer Chevron itu.
Baca Juga :
Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat
Baca Juga :
Bakrie Dapat Proyek Rp1,4 Triliun di Blok Madura
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, yang turut dalam pertemuan itu, mengatakan Presiden memberi respons terhadap keluhan Chief Executive Officer Chevron itu.
"Presiden melihat masalah tersebut dan mengatakan, tegakkan keadilan. Bagaimana masalahnya, dan bagaimana masalah itu bisa diselesaikan dengan baik," kata Sofyan, dalam keterangan pers usai mendampingi petinggi Chevron, di Kantor Kepresidenan, kompleks Istana Negara Jakarta, Jumat 9 Januari 2015.
Bachtiar adalah karyawan PT Chevron Pasific Indonesia (PT CPI) yang terseret kasus proyek bioremediasi. Dia divonis bersalah oleh Mahkamah Agung. Bachtiar dihukum empat tahun penjara, denda Rp200 juta atas dugaan merugikan keuangan negara hingga US$23,361 juta atau lebih dari Rp200 miliar.
Perkara ini turut menyeret tiga orang karyawan CPI lainnya. Mereka adalah Kukuh Kertasafari, Widodo dan Endah Rumbiyanti. Juga ada seorang kontraktor yang juga Direktur PT Sumigita Jaya, bernama Herlan bin Ompo.
Mereka terseret kasus bioremediasi atau pemulihan lingkungan, terhadap bekas limbah hasil eksplorasi minyak yang dilakukan perusahaan migas asal Amerika Serikat tersebut.
Petinggi Chevron yang ikut hadir di pertemuan antara lain,
Senior Vice Presiden Upstream
Chevron Corporation, Jay Johnson, President Chevron Asia Pacific Exploration and Production, Melody Meyer,
Managing Director
Chevron IndoAsia Business Unit, Chuck Taylor.
Presiden Direktur PT Chevron Pacific Indonesia, Albert Simanjuntak, dan
Senior Vice President
PGPA Chevron Indonesia Business Unit, Yanto Sianipar juga hadir di pertemuan itu. (ren)
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Presiden melihat masalah tersebut dan mengatakan, tegakkan keadilan. Bagaimana masalahnya, dan bagaimana masalah itu bisa diselesaikan dengan baik," kata Sofyan, dalam keterangan pers usai mendampingi petinggi Chevron, di Kantor Kepresidenan, kompleks Istana Negara Jakarta, Jumat 9 Januari 2015.