Sumber :
VIVAnews
- Asosiasi Industri Pengolahan Susu (AIPS) menghimbau pemerintah memperhatikan industri sapi perah. Ini untuk memenuhi tingkat permintaan susu maupun produk berbahan susu yang semakin meningkat secara nasional.
Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Pengolahan Susu, Yelita Basri, menuturkan pasokan susu segar nasional masih memprihatinkan. Hal tersebut, karena industri pengolahan susu hanya bisa berkontribusi sekitar 20-25 persen.
Baca Juga :
Saatnya Selektif Memilih Kualitas Susu Segar
Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Pengolahan Susu, Yelita Basri, menuturkan pasokan susu segar nasional masih memprihatinkan. Hal tersebut, karena industri pengolahan susu hanya bisa berkontribusi sekitar 20-25 persen.
"Sejauh ini sekitar 44 perusahaan besar dan menengah yang beroperasi hanya mampu berproduksi 3,8 juta ton per tahun," ujar Yelita, di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Jakarta, Senin, 12 Januari 2015.
Menurutnya, bila industri sapi perah tidak dikembangkan, maka kemungkinan industri ini akan tergantung pada impor terus menerus.
"Kesenjangan antara impor dan industri nasional semakin besar. Perkembangan industri susu untuk pasokan susu segar bagi tingkat nasional hanya 10 persen," jelasnya.
Yelita mengungkapkan, dari sekitar 600 ribu populasi peternak sapi, hanya sekitar 300 ribu yang disiapkan menjadi sapi perah. "Bahkan dari 300 ribu, hanya 40 persen yang bisa memproduksi susu," tuturnya.
Yelita menambahkan, pihaknya berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan industri sapi perah. "Baik pemerintah dan dunia usaha selamatkan industri sapi perah untuk industri susu segar dalam negeri," ujar Yelita. (ren)
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Sejauh ini sekitar 44 perusahaan besar dan menengah yang beroperasi hanya mampu berproduksi 3,8 juta ton per tahun," ujar Yelita, di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Jakarta, Senin, 12 Januari 2015.