Pemerintah Diminta Beri Kompensasi ke Pengusaha Ternak Sapi

Mengintip Ternak Susu Terbesar di Asia Tenggara
Sumber :
  • VIVAnews/Hadi Suprapto
VIVAnews
Batalkan Aksi Relawan Turun ke Jalan Jelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Prabowo Tuai Pujian
- Potensi investasi di sektor peternakan sapi dan industri pengolahannya masih besar di Indonesia seiring dengan peningkatan konsumsi daging di masyarakat.

Terekam CCTV Cabuli Gadis Panti Asuhan, Ketua PSI Gubeng Surabaya Dicokok Polisi 

Karena itu, pemerintah diharapkan harus terus mendorong berkembangnya pelaku usaha, khususnya pebisnis dalam negeri.
Indonesia All Star Diisi Pemain Terbaik Guna Hadapi Red Sparks


Ketua Gabungan Pengusaha Pembibitan Sapi Potong Indonesia (Gappsi), Dayan Anthony, Senin 12 Januari 2015, menyatakan bahwa banyak model pembibitan sapi yang saat ini berkembang, salah satunya adalah sapi-sawit.


Integrasi antara perkebunan kelapa sawit dan peternakan sapi tersebut merupakan salah satu cara peningkatan suplai daging sapi guna memenuhi permintaan masyarakat yang diperkirakan terus meningkat.


"Pemerintah harus memberikan kompensasi fiskal kepada perusahaan yang menerapkan integrasi sapi dan sawit," ujar Dayan dalam keterangan tertulis.


Menurut dia, ribuan hektare lahan sawit dapat dikembangkan untuk pembibitan sapi. Pemerintah juga diharapkan memberikan perhatian terhadap peternakan sapi perah sebagai industri hulu dari industri susu.


Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Pengolahan Susu (AIPS) Yelita Basri mengatakan, tumbuhnya peternakan sapi di Indonesia secara otomatis dapat mengurangi kinerja impor yang dilakukan.


Karena, menurut dia, dari peternakan sapi perah dalam negeri hanya mampu memenuhi 20-25 persen kebutuhan dalam negeri. Saat ini, tercatat kebutuhan susu sapi untuk masyarakat mencapai 3,8 juta ton per tahun. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya