Bursa Amerika Terpelanting Harga Minyak Dunia

Pialang tengah bekerja di lantai Bursa Efek New York
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid

VIVAnews - Bursa saham Amerika Serikat jatuh untuk sesi kedua berturut-turut pada perdagangan Senin atau Selasa 13 Januari 2015 waktu Indonesia. Saham energi memimpin kejatuhan bursa. Harga minyak jatuh sekitar lima persen.

Indeks The S&P sektor energi turun 2,8 persen, dan menghambat laju panel S&P 500. Minyak mentah Brent turun 5,3 persen menjadi US$47,43 dan minyak mentah AS turun 4,7 persen menjadi US$46,07 per barel.

"Harga minyak mentah mengirimkan (bursa) ke wilayah negatif lagi. Ada banyak kebingungan dan kekhawatiran tentang dampak harga minyak," kata Tim Ghriskey, kepala investasi Solaris Group di Bedford Hills, New York, dikutip Reuters.

Perkiraan keuntungan perusahaan energi di S&P 500 telah menurun tajam dalam beberapa bulan terakhir. Menurut data Thomson Reuters, laba kuartal ke empat sektor ini diperkirakan telah menurun 21,1 persen dari tahun lalu.

Dow Jones Industrial Average turun 96,53 poin, atau 0,54 persen, ke level 17.640,84. Sementara S&P 500 kehilangan 16,55 poin, atau 0,81 persen, ke tataran 2.028,26. Nasdaq Composite turun 39,36 poin, atau 0,84 persen, ke level 4.664,71.

The S&P 500 turun tiga persen sejak mencatat rekor tertinggi pada 29 Desember. S&P 500 tertekan oleh kekhawatiran tentang jatuhnya harga minyak, lemahnya ekonomi global dan potensi keluarnya Yunani dari zona euro.

Baca juga:

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
Ilustrasi Wall Street

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008

Pilpres Amerika serikat bikin galau investor AS.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016