Dibayangi Kejatuhan Wall Street, Bursa Asia Bakal Melemah

Bursa saham Jepang.
Sumber :
  • REUTERS/Issei Kato

VIVAnews - Pada perdagangan Selasa, 13 Januari 2015, bursa saham Asia diindikasikan bakal menuai kerugian curam menyusul aksi jual di Wall Street semalam, akibat anjloknya harga minyak dunia.

Dari Australia, CNBC melaporkan indeks S&P ASX 200 jatuh 0,8 persen pada awal perdagangan. Produsen energi dalam zona merah. Santos dan Oil Search masing-masing dibuka turun hampir 3 persen. Sementara Woodside Petroleum kehilangan 1,8 persen.

Sektor pertambangan juga agak melesu, setelah harga bijih besi turun menjadi US$68,50 per ton pagi ini. Saham Fortescue Metals dan BHP Billiton atret 3 dan 1,7 persen.

Saham berjangka Jepang jatuh pada awal perdagangan. Indeks Nikkei 225 dapat dibuka lebih rendah, setelah ditutup untuk liburan pada Senin kemarin. Saham berjangka Osaka dan Chicago diperdagangkan di level 16.940 dan 16.935, jauh di bawah penutupan indeks sebelumnya sebesar 17.197.

Data ekonomi

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah

Neraca transaksi berjalan Jepang untuk bulan November akan dirilis pagi ini. Ekonom Reuters memperkirakan ada sedikit surplus karena ditopang rendahnya defisit perdagangan akibat penurunan harga minyak dan kenaikan pendapatan dari investasi luar negeri.

Namun, surplus di November, diprediksi hanya 133,2 miliar yen, lebih kecil dari surplus bulan sebelumnya, sebesar 833,4 miliar yen.

Hari ini, Tiongkok juga akan merilis angka perdagangan untuk bulan lalu. Impor diperkirakan turun 6,6 persen setelah merosot 6,7 persen pada November. Neraca perdagangan bulan Desember mungkin menyusut menjadi US$48 miliar, turun dari US$54,47 miliar pada bulan sebelumnya.

Baca juga:

Bursa Efek Australia atau Australian Securities Exchange (ASX)

Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS

Investor mencermati siapa presiden AS yang baru.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016