- Antara/Puspa Perwitasari
VIVAnews - PT Bank Yudha Bakti Tbk (BBYB) baru saja mencatatkan saham perdananya di papan Bursa Efek Indonesia, Selasa 13 Januari 2015. Perseroan melepas sebanyak 300 juta saham, atau setara 11,93 persen.
Dengan pencatatan tersebut, perseroan berharap meraup dana bersih sebanyak Rp34,5 miliar.
Direktur Utama BBYB, Michael Hoetabarat, mengatakan perolehan dana tersebut akan digunakan untuk membangun enam ATM (Anjungan Tunai Mandiri) di kantor cabang penuh perseroan.
"Kita punya kantor cabang penuh di Medan, Palembang, Pekanbaru, Bandung, Surabaya, dan Semarang," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta.
Selain itu, lanjutnya, pengadaan ATM tersebut akan dilakukan secepatnya pada Februari 2015. Adapun biaya untuk pengadaan tersebut mencapai Rp3-4 miliar. "Yang mahal bukan fisik ATM, tetapi license software," tuturnya.
Michael menjelaskan, dengan meraih dana IPO, manajemen akan menggunakannya untuk memperkuat struktur permodalan, yaitu untuk menambah modal ekspansi kredit terutama untuk fokus di pensiunan.
"Pada tahun ini, BBYB menargetkan penyaluran kredit sebanyak Rp600 miliar," terangnya.
Dia pun mengakui, persaingan kredit pensiunan saat ini begitu ketat. "Lihat saja, ada pemain lama yang telah bermain di kredit pensiunan seperti PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN)," jelasnya.
Namun, pihaknya mengungkapkan, tak terlalu khawatir mengingat pensiunan memiliki hak penuh untuk menentukan pilihan bank. "Dia bebas saja. Pintar-pintarnya menarik mereka," tambahnya. (asp)