Sumber :
- VIVAnews/Umi Kalsum
VIVAnews
- Arab Saudi sedang mempertimbangkan untuk kembali memprivatisasi beberapa bandara terbesar di negara tersebut. Langkah ini ditempuh untuk mempercepat pertumbuhan industri penerbangan di negeri minyak tersebut.
"Manajemen dan operasional dari beberapa bandara besar, internasional maupun lokal, mungkin segera akan ditawarkan kepada sektor swasta," ujar juru bicara General Authority of Civil Aviation (GACA), Khaled Al Khaibary, seperti dikutip dari koran bisnis Arab,
Al Eqtisadiah , yang dilansir laman
Baca Juga :
AirAsia Tawarkan Tiket Rp299 Ribu ke Malaysia
Baca Juga :
Jokowi: Kereta Akan Kurangi Macet di Bandara
"Manajemen dan operasional dari beberapa bandara besar, internasional maupun lokal, mungkin segera akan ditawarkan kepada sektor swasta," ujar juru bicara General Authority of Civil Aviation (GACA), Khaled Al Khaibary, seperti dikutip dari koran bisnis Arab,
Baca Juga :
Air France Luncurkan Maskapai Berbiaya Murah
Arabian Business
, Rabu 14 Januari 2015.
Rencananya, Bandara Taif akan diserahkan ke sebuah perusahaan swasta pada akhir tahun ini. Sebelumnya, Bandara "jamaah haji" King Abdulaziz International di Riyadh, dan Bandara Prince Muhammad bin Abdulaziz di kawasan sekitar Madinah telah diprivatisasi.
Langkah ini merupakan bagian komitmen Arab Saudi untuk meningkatkan kapasitas dan membangun lebih dari 20 bandara dengan investasi US$10.65miliar.
"Privatisasi Bandara bisa meningkatkan pelayanan, mempercepat prosedur perjalanan dan meningkatkan kenyamanan," ujar Saad Al-Ahmed, konsultan penerbangan sipil di Arab.
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Arabian Business