Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Meski harga emas di pasar global sedikit naik, patokan emas di Tanah Air justru turun. Harga emas di pasar spot berdetak pada perdagangan Kamis, 15 Januari 2015, setelah sebagian besar saham Asia melanjutkan keterpurukan.
Melansir kantor berita Reuters , emas di pasar Spot naik 0,1 persen menjadi US$1.230,86 per ounce. Pada perdagangan sehari sebelumnya, logam mulia ini sempat naik ke level tertinggi sebesar US$1.244, sebelum akhirnya ditutup turun.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Harga Emas Stabil di Tengah Pelemahan Dolar
Baca Juga :
Mau Investasi Emas? Ini Keuntungannya
Melansir kantor berita Reuters , emas di pasar Spot naik 0,1 persen menjadi US$1.230,86 per ounce. Pada perdagangan sehari sebelumnya, logam mulia ini sempat naik ke level tertinggi sebesar US$1.244, sebelum akhirnya ditutup turun.
Kemarin, emas dan tembaga meluncur ke level terendah sepanjang lima setengah tahun setelah Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan global.
Emas Antam
Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia, PT Antam Tbk, hari ini mematok harga emas batangan turun rata-rata Rp2.000 per gram.
Harga emas batangan Antam ukuran satu gram dijual Rp541.000, setelah kemarin dipatok Rp543.000. Emas ukuran 5 gram turun menjadi Rp2.560.000.
Untuk ukuran 10 gram, per batang emas dihargai Rp5.070.000. Sedangkan ukuran 25 gram Rp12.600.000, ukuran 50 gram Rp25.150.000, dan ukuran 100 gram dijual Rp50.250.000
Harga emas ukuran 250 gram dipatok pada level Rp125.500.000 dan ukuran 500 gram Rp250.800.000.
Pada perdagangan Rabu 14 Januari 2015 kemarin, emas Antam ukuran 5, 10, 25, dan 50 gram masing-masing dipatok dengan harga Rp2.570.000, Rp5.090.000, Rp12.650.000, dan Rp25.250.000. Sedangkan ukuran 100 gram dijual Rp50.450.000, dan ukuran 500 gram mencapai Rp251.800.000.
Harga beli kembali (
buyback
) dipatok pada level Rp487.000 per gram.
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kemarin, emas dan tembaga meluncur ke level terendah sepanjang lima setengah tahun setelah Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan global.
