Pasar Ponsel Pintar di Tiongkok Diprediksi Turun

salju selimuti kota terlarang
Sumber :
  • REUTERS/Jason Lee

VIVA.co.id - Pasar ponsel pintar di Tiongkok bakal mendapat ujian di tahun ini. Pada tahun lalu, pasar ponsel pintar negeri Tirai bambu itu telah melewati masa kritis sepanjang 2014, dengan pertumbuhan ponsel pintar yang melorot. Padahal beberapa tahun sebelumnya terus mencatat pertumbuhan yang eksplosif.

Masuk Zona Bahaya Ketika Liburan, Tekan Tombol Ini

Melansir Forbes, Jumat, 16 Januari 2015, kemungkinan pasar ponsel pintar di Tiongkok pada tahun ini akan mengkerut sebesar sepuluh persen.

Dinamika pasar itu memaksa produsen dalam negeri Tiongkok untuk berusaha melirik pengembangan bisnis ke luar negeri.

Data yang dikeluarkan regulator telekomunikasi Tiongkok (MIITI) menunjukkan pada tahun lalu, pengapalan semua jenis ponsel di Tiongkok anjlok sebesar 22 persen menjadi 452 juta unit. Angka itu setara dengan penurunan pengapalan ponsel 2G sebesar 64 persen dan penurunan 46 persen untuk ponsel 3G.

"Sementara dari total jumlah pengalaman itu, pengiriman ponsel pintar hanya turun 8,2 persen menjadi 389 juta unit. Dengan demikian sekitar 86 persen ponsel yang dikapalkan di Tiongkok adalah ponsel pintar," ujar Doug Young, pengakar finansial di Fudan University, Shanghai, Tiongkok. 

Guna mengantisipasi kontrasi pasar dalam negeri itu, maka tak heran Huawei, Lenovo dan Xiaomi telah meningkatkan upaya internasional menjaga penjualan ponsel pintar mereka, terutama Huawei. Laporan keuangan Huawei menunjukkan penjualan ponsel pintar besutannya berkontribusi dalam kenaikan penjualan 20 persen dari total pendapatan tahun lalu.

Penggunaan Dompet Digital Semakin Populer

Diperkirakan Huawei, Lenovo, ZTE dan Xiaomi kemungkinan bisa bertahan dari kontraksi dan bisa melebarkan sayap di pasar internasional. Sebab vendor ini cukup didukung pendanaan dan memiliki sumber daya untuk bertahan dari pelambatan pasar.

Sementara kondisi berbeda kemungkinan bakal dihadapi oleh vendor yang lebih kecil seperti Oppo, OnePlus da Smartisan. Ketiganya ada kemungkinan makin merosot sebelum akhir 2015.

Salah satu yang menarik yaitu ambisi Huawei untuk memperbesar pemasaran di Amerika Serikat. Namun vendor nasional Tiongkok itu juga harus bekerja keras pada pasar ini, yang didominasi oleh pasar ponsel hig end.

Sepanjang pengalaman pasar, sangat susah bagi vendor yang sudah lekat sebagai vendor mid end selama ini untuk beralih ke pasar hig end.

Baca juga:

Ponsel 'Bermuka Dua' Bikin Senang Distributor di Indonesia

Dua ponsel buatan Samsung dan Apple

Kuartal II 2016, Penjualan Ponsel Hanya Naik 1 Persen

Oppo di posisi empat, Xiaomi merangsek masuk kembali

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016