Ilmuwan: Peradaban Bumi Mendekati Kehancuran

Ilustrasi tentang perubahan iklim.
Sumber :
  • REUTERS/David Gray

VIVA.co.id - Sebuah studi mengatakan jika peradaban bumi telah melewati empat dari 9 batasan yang ada. Ini merupakan hasil dari aktivitas manusia yang tidak akan bisa dikembalikan seperti semula.

Empat hal yang telah mencapai 'titik yang tak bisa kembali' adalah perubahan iklim, hilangnya keutuhan biosfer, perubahan sistem daratan, dan berubahnya perputaran biogeokimia seperti phosphorus dan nitrogen.

Dengan demikian, peradaban bumi telah mencapai 44 persen menuju kehancuran. Dikatakan ilmuwan, ini harus menjadi peringatan bagi para pemegang kebijakan.

Dikatakan ilmuwan dalam studi tersebut, dalam kurun 11.700 tahun lalu, bumi masih terlihat stabil. Sekarang, yang disebut sebagai periode Holocene, semua hal yang penting bagi peradaban telah muncul. Mulai dari perkembangan pertanian, jatuh bangunnya kerajaan Roma, dan revolusi industri. Holocene menjadi waktu yang penting bagi keberlangsungan umat manusia.

"Sayangnya, selama beberapa abad belakangan, sejumlah parameter, telah membuat era Holocene yang ramah, mulai berubah. Selain perubahan iklim, juga mulai berkurangnya biodiversity. Dua elemen penting dalam hidup pun mulai berubah, yakni phosphorus dan nitrogen," ujar penulis studi tersebut, Steve Carpenter, yang juga Direktur University of Wisconsin-Madison Center.

Dilansir Science20, Jumat 16 Januari 2015, kedua elemen itu banyak digunakan untuk menyuburkan ladang dan pertanian karena memperbaiki kualitas air. Kedua senyawa itu meningkat 200 sampai 300 persen. Tidak seperti karbon, yang hanya naik 10 sampai 20 persen.

"Sayangnya, peningkatan phosphorus dan nitrogen tidak merata di berbagai wilayah. Ada wilayah yang memiliki polusi nutrisi yang berlebih, namun ada juga yang justru kekurangan phosphorus dan nitrogen," kata dia.

Menurut Carpenter, ini hanyalah masalah distribusi sehingga harus ditemukan cara untuk mengatasi hal itu. Sayangnya, hal ini belum pernah dicoba.

"Peradaban kita bisa kembali seperti kondisi saat era Holocene sehingga cukup bijak jika kita bisa mengatasi pola yang berubah itu," kata Carpenter. (ren)

Atasi Krisis Energi Harus dengan Kerja Lintas Sektoral

BACA JUGA:

Perubahan Iklim Ancam Triliunan Dolar Aset Keuangan Global

Nyamuk gigit kulit manusia.

Waspada DBD, Nyamuk Tak Mempan Lagi Fogging

Perubahan iklim memicu perkembangan nyamuk jadi lebih banyak dan kuat

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016