Punya Aset US$ 1 Miliar

Bisnis Batu Bara Prabowo Kurang Menonjol

VIVAnews - Kendati memiliki sekitar tujuh perusahaan yang bergerak di bisnis batu bara, Prabowo Subianto ternyata kurang dikenal oleh kalangan pebisnis batu bara.

Hal tersebut diungkapkan oleh sejumlah pemain di bisnis batu bara yang tergabung di Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis malam, 14 Mei 2009.

"Bisnis Prabowo di batu bara masih belum terlihat," ujar Jeffrey Mulyono, mantan Ketua APBI. Dia mengaku belum pernah mendengar sepak terjang Prabowo yang membuat para pemain di bisnis batu bara terperangah.

Namun, Jeffrey mengakui sepintas memang mendengar bahwa Prabowo memiliki sejumlah konsesi tambang batu bara. "Mungkin karena belum berproduksi, jadi belum begitu dikenal."

Hal yang sama disampaikan oleh Bob Kamandanu, Ketua APBI yang baru menggantikan Jeffrey per 1 April 2009 lalu. Menurut Bob, sepak terjang Prabowo belum menonjol di industri batu bara.

Dia mengetahui Prabowo memang mempunyai grup Nusantara Energy yang juga bergerak di batu bara. "Namun, karena tambangnya belum berproduksi, jadi belum banyak yang tahu," kata Bob.

Menurut Bob, Prabowo sangat jauh jika dibandingkan dengan pemain batu bara lainnya yang cukup menonjol dan agresif. Misalnya, Grup Adaro, Grup Indika, Berau Coal, Bumi Resources dan lainnya.

Prabowo yang bakal bertarung dengan calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pemilu mendatang ini memang cukup aktif di dunia bisnis. Mantan Panglima Kopasus ini menjadi CEO Nusantara Energy yang memiliki belasan anak perusahaan. Total nilai asetnya sekitar US$ 1 miliar atau lebih dari Rp 10 triliun.

Dari jumlah itu, sekitar tujuh di antaranya adalah perusahaan yang bergerak di pertambangan, khususnya batu bara. Ketujuh perusahaan itu adalah PT Energi Persada Nusantara, PT Nusantara Wahana Coal, PT Nusantara Kaltim Coal, PT Batubata Nusantara Coal, PT Kaltim Nusantara Coal, PT Nusantara Santan Coal, PT Nusantara Berau Coal.

Kemenkes Luncurkan SISP Healthcare, Misinya Ingin Hilangkan Penyakit Kanker
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan

Kombes Gidion: Penganiayaan Senior kepada Junior Taruna STIP Dianggap Tradisi

Kepolisian menetapkan seorang mahasiswa senior dari Sekolah Ilmu Tinggi Pelayaran (STIP) berinisial TRS (21) sebagai tersangka kasus penganiayaan, terhadap mahasiswa STIP

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024