Selamat Ulang Tahun BlackBerry!

Logo BlackBerry
Sumber :
  • blackberry-fr.com

VIVA.co.id - BlackBerry telah merayakan hari istimewanya dalam pasar ponsel. Produsen perangkat asal Kanada itu berulang tahun ke-16 kemarin.

Riwayat BlackBerry dalam jagad ponsel diwarnai naik turun. Sempat merajai pada dekade awal kehadirannya, BlackBerry mulai turun setelah kehadiran kompetitor dengan inovasi teknologinya.

BlackBerry Rilis Smartphone Android Teraman di Dunia

Melansir Phone Arena, Selasa 20 Januari 2015, pada 1999, BlackBerry untuk pertama kalinya mengeluarkan produk ponsel, yaitu BlackBerry 850. Selama sewindu, BlackBerry merajai pasar ponsel dunia, harga saham perusahaan bahkan sempat hampir hingga US$140 per unit.

Masa kejayaan puncak terjadi pada 2007 dan 2008. Salah satu fitur andalan BlackBerry saat itu adalah tombol Qwerty dan sistem operasi yang memungkinkan push email secara mudah.

Namun, usai itu, masa keemasan Blackberry secara bertahap mulai merosot. Awalnya, rilis iPhone pertama kali pada 2007 oleh Apple yang memperkenalkan teknologi layar sentuh dalam pasar ponsel. Ini mulai menjadi ancaman.

BlackBerry Pangkas Harga Ponsel Berbasis Android

Sayangnya, saat itu BlackBerry belum begitu menyadari ancaman serius Apple dengan iPhone-nya. Sebagai respons gebrakan Apple, BlackBerry memang merilis produk andalan, BlackBerry Bold 9000, yang hadir tanpa layar sentuh.

Selanjutnya, BlackBerry meluncurkan seri Storm 9530 yang untuk pertama kalinya memperkenalkan pengalaman Qwerty dalam layar sentuh.

Perlawanan BlackBerry terhadap Apple juga berlanjut pada 2010. Perusahaan mengumumkan perangkat sabak, BlackBerry PlayBook pada September. Sayangnya, perangkat yang hadir tanpa aplikasi kalender dan client email itu gagal sukses di pasar.

Tak kapok, BlackBerry kemudian merilis seri Bold 9900, yang menggabungkan versi original Bold 9000 dengan layar sentuh. Namun, perangkat andalan ini juga belum mendongkrak kejayaan BlackBerry.

Menyadari sistem operasi BlackBerry sudah mulai tergerus oleh iOS dan Android, perusahaan yang berbasis di Waterloo, Kanada itu kemudian berinisiatif merilis sistem operasi berbasis QNX yang kemudian menggantikan sistem operasi lama BlackBerry 7. Sistem operasi QNX ini kemudian dijuluki BlackBerry 10.

BlackBerry Tinggalkan OS BlackBerry

Sayangnya, meski memperkenalkan BlackBerry 10 di bawah Chief Executive Officer (CEO) Thorsten Heins, perusahaan yang dulunya bernama Research In Motion itu belum bisa bangkit. Penjualan perangkat BlackBerry masih didominasi oleh perangkat berbasis sistem operasi BlackBerry 7.

Akhirnya, nakhoda perusahaan digantikan oleh John Chen. Guna membangkitkan kejayaan, Chen menggandeng perusahaan mitra Foxconn untuk merancang, dan memproduksi perangkat untuk pasar negara berkembang. Maka lahirlah BlackBerry Z3 yang pertama kali diluncurkan di Indonesia.

Selanjutnya, Chen juga mengomandoi perusahaan dalam merilis BlackBerry Passport untuk segmen eksekutif bisnis dan BlackBerry Classic yang kembali menghadirkan trackpad optik dan tombol fungsi. Perangkat terakhir ini diperuntukkan bagi pengguna Bold 9900/9930 yang masih menginginkan Qwerty fisik.

Menyambut hari jadinya, akun Twitter resmi BlackBerry menge-tweet hari bersejarahnya.

"16 tahun yang lalu, perangkat Blackberry original telah lahir. Selamat ultah ke-16!," tulis akun @BlackBerry.


Jelang usianya yang menginjak 16 tahun, BlackBerry sempat diganggu rumor yang menyebutkan perusahaan bakal dibeli oleh Samsung. Kabar ini sempat mendongkrak nilai saham BlackBerry di lantai bursa, namun setelah kabar itu dibantah Samsung, saham BlackBerry kembali anjlok.

Gambaran merosotnya BlackBerry bisa dilihat dari data pasar IDC. Tercatat per semester pertama 2014, pangsa pasar BlackBerry tinggal tiga persen, dengan penjualan 305.585 perangkat.

Angka itu merosot tajam dalam tiga tahun terakhir. Pangsa pasar BlackBerry mencapai puncak 43 persen dengan menjual 2,5 juta perangkat. (art)

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya