- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengungkapkan, tambahan anggaran prioritas dalam kementeriannya sekitar Rp5 triliun akan digunakan untuk program yang secara komersial tidak menarik.
Dalam rapat kerja pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar), di Gedung DPR, Selasa 20 Januari 2015, dia mengungkapkan bahwa ada tiga progran prioritas yang akan dilakukan kementeriannya. Pertama, program pengelolaan dan penyediaan minyak dan gas.
Program itu, katanya, meliputi kegiatan konversi minyak tanah ke gas tiga kilogram (kg). "Ini program lanjutan. Tahun ini kami akan menyediakan dua juta tabung elpiji tiga kg yang akan menyelesaikan kekurangan di Sumatera Barat, Sulut, Sulbar dan Papua," ujarnya.
Selain menyediakan tabung baru, 50 ribu paket konverter kit juga akan disiapkan bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk para nelayan. Kemudian, sebanyak 12 SPBG rencanannya juga akan dibangun tahun ini.
Program prioritas kedua, lanjut Sudirman, di bidang ketenagalistrikan. Pembangunan gardu dan jaringan distribusi baru khususnya di daerah miskin yang tidak menarik secara komersial akan dilakukan dengan anggaran yang disiapkan sebanyak Rp 300 miliar.
"Kemudian, kami mendapat misi dari presiden untuk melistriki 47 lokasi terluar di Indonesia, Aceh, Sumut, Sumbar, Keppri, Kaltim, Kalut, Sulut, Maluku, Papua dan NTT," jelasnya.
Pengembangan energi baru terbarukan menjadi prioritas ketiga yang akan dilakukan.
"Karena proyek-proyek energi yang secara komersial bisa dikerjakan oleh korporat, kami dorong untuk bisa dikerjakan oleh korporat," tambahnya.
Baca juga:
PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik
Selama ini, hanya terkonsentrasi di pulau Jawa.
