Kisah Ibu Mengizinkan Putrinya Ganti Gender di Usia 12 Tahun

Rebecca alias Blake (kiri) dan ibunya, Sharon Kerwing
Sumber :
  • This Morning/ITV

VIVA.co.id – Pepatah “kasih ibu sepanjang jalan” dipegang erat oleh Sharon Kerwing. Wanita asal Wigan, Inggris, ini begitu bahagia saat dia memiliki seorang bayi perempuan yang dia impikan. Kelahiran Rebecca menjadi hari paling bahagia bagi Sharon.

Namun, kabar mengejutkan datang ketika Rebecca berusia 10 tahun. Gadis kesayangan Sharon itu mendadak datang kepadanya dan mengatakan ingin berganti gender.

Memang, sejak kecil Rebecca tomboi. Dia menyukai segala sesuatu yang beraroma maskulin. Namun, betapa terkejutnya Sharon ketika Rebecca mengatakan padanya bahwa dia ingin menjadi laki-laki, bahkan mengganti namanya menjadi Blake.

Sharon patah hati. Meskipun begitu, dia berusaha menerima keinginan putrinya. Dia sadar, lebih baik menyetujui apa yang diinginkan Rebecca, daripada mengorbankan kebahagiaan anaknya.

“Saya mulai menyadari dia berbeda, ketika Rebecca berusia 6 tahun. Dia lebih suka bermain mobil-mobilan dan menggunakan semua yang berbau laki-laki,” terang Sharon saat diwawancara di program “This Morning” dari ITV, seperti dilansir Daily Mail.

Bukan hanya gaya berpakaian, perilakunya juga yang mirip laki-laki. Tapi, Rebecca melakukan semuanya dalam rentang yang lebih ekstrem, hingga Sharon kewalahan. Dia sampai menghubungi dokter dan psikolog anak untuk berkonsultasi.

“Awalnya, saya pikir Rebecca punya kelainan perilaku seperti ADHD, tapi setelah dites, dia baik-baik saja. Tidak ada yang salah,” papar Sharon.

Namun, dia sadar, putrinya tidak bahagia. “Oleh karena itu, dia melakukan semua hal itu, karena dia ingin menunjukkan bahwa dia tidak bahagia,” sambung Sharon.

Bahkan Rebecca, yang kini akrab disapa Blake, mengaku tidak menyadari apa yang terjadi padanya. “Saya masih sangat muda waktu itu, saya tidak tahu apa yang terjadi. Saya hanya merasa sangat marah terhadap semua hal dan semua orang. Saya merasa begitu tidak bahagia,” terangnya. 

Tapi, setelah dia berubah gender, dia merasa hidupnya lebih bahagia. Apalagi ketika sang ibu mendukung keputusannya.

“Awalnya saya begitu takut. Tapi, setelah saya berbicara pada ibu, dan dia menerima, saya bisa menghadapi dunia,” kata Blake.

Menjadi transgender di usia 12 tahun memang hal yang sulit, terutama di dunia yang belum bisa menerima dia apa adanya. Tapi, dengan dukungan Sharon, Blake yakin dia bisa menghadapi segalanya.

Menghadapi bulllying

Sadar putrinya seorang transgender, Sharon tahu perjuangan berat yang harus dihadapi anaknya. Oleh karena itu, dia melakukan riset kecil-kecilan. Dia mewawancarai beberapa transgender untuk mengatahui kesulitan apa yang akan dihadapi anaknya.

“Saya tahu dia akan menerima banyak gangguan dan bullying dari teman sebayanya. Oleh karena itu, saya memberitahunya agar dia punya persiapan mental,” terang Sharon.

Dan benar saja, Blake mendapat banyak ejekan dan gangguan di masa sekolah. Dia pun pernah merasa depresi dan bahkan berkeinginan bunuh diri. Dimasa-masa itulah, Sharon memberi dukungan penuh.

“Saya mengajaknya berbicara dan menekankan, bahwa menjadi berbeda itu tidak mengapa,” kata Sharon.

Selain itu, Sharon menegaskan pada Blake, bahwa mereka yang mengejeknya sebenarnya tidak mengerti dan dia harus bersabar. Seiring berjalannya waktu, Blake pun mulai bisa menerima perbedaannya dengan orang lain. Dia juga belajar tidak memedulikan pendapat negatif.  Sementara bagi Sharon, Blake adalah anak yang membanggakan.

“Saya tidak merasa kehilangan anak perempuan. Blake selalu menjadi Blake dan saya bangga padanya. Dia anak yang kuat,” sebut Sharon.

Hingga saat ini, Blake mendapatkan suntikan hormon secara rutin, sebelum dia melakukan operasi transgender. Dia juga kini menggunakan pangalamannya untuk membantu orang lain yang tengah berjuang menghadapi krisis gender. (umi)

Kisah Sukses Pria Probolinggo, Pilih Berdagang daripada PNS

Baca juga:




Dari Bisnis Online, Pria 25 Tahun Bisa Beli Rumah dan Mobil

Ihsanudin Fanani

Tips Sukses Jalani Usaha Kecil dari Pengusaha Sepatu

Setiap harinya, ia mampu menjual sekitar 500 pasang sepatu

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016