Rupiah Melambung Tinggi, Pasar Tetap Waspada Tekanan Dolar

Ilustrasi uang rupiah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id - Rupiah berhasil menguat cukup tinggi terhadap dolar Amerika Serikat, sebesar 102 poin, atau 0,81 persen pada perdagangan Rabu, 21 Januari 2015. Namun, penguatan tersebut dinilai masih belum terlalu kuat dan tetap berpotensi melemah.

Berdasarkan pantauan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, menembus level Rp12.557 per dolar AS. Mengindikasikan, mata uang Garuda mulai dapat melepaskan tekanan dolar yang kemarin bergerak naik, seiring pelemahan yang terjadi pada yen.

"Dolar memanfaatkan momentum positifnya data GDP (produk domestik bruto) China, namun masih minimnya sentimen positif yang signifikan dari dalam negeri, mendorong para pelaku pasar tetap mewaspadai akan terjadinya pelemahan lanjutan," ujar Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada kepada VIVA.co.id.

Menurut dia, laju rupiah masih akan bergerak tidak jauh dari kisaran Rp12.648-Rp12.665 per dolar AS. Sehari sebelumnya, pergerakan rupiah berakhir di zona merah dengan mencatat penurunan sebesar 47 poin di level Rp12.612.

Sementara ini, selama perdagangan bulan Januari 2015, level terendah rupiah berada di Rp12.732 pada Rabu 7 Januari 2015. Sedangkan level terkuat rupiah, sempat menyentuh di Rp12.474 pada perdagangan Jumat 2 Januari 2015. (asp)

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat



Baca juga:

BI: Ekonomi RI Bakal Tumbuh Lagi di Kuartal Ketiga

 Dolar AS dan rupiah.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Program tax amnesty terus menjaga rupiah tetap di zona positif.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016