Butuh Rp60 Triliun untuk Belanja Modal, PLN Cari Pinjaman

Ilustrasi pembangkit listrik.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
VIVA.co.id
Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0
- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memperkirakan pengeluarannya untuk belanja modal tahun ini mencapai Rp60,2 triliun.

Pejabat yang Rangkap Jabatan di BUMN Diminta Buat LHKPN

Direktur Perencanaan dan Manajemen Risiko PLN, Murtaqi Syamsuddin, menjelaskan bahwa dana sebesar itu akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek investasi yang telah ditargetkan. Antara lain seperti proyek pembangkit listrik non bahan bakar minyak 4.033 MW, pembangunan transmisi listrik 4.166 KMS, serta gardu induk 7.240 MVA.
Erick Thohir Klaim Temukan 53 Kasus Korupsi di BUMN


"Capital expenditure
Rp60,2 triliun ini untuk mendanai perluasan infrastruktur listrik," ujar Murtaqi di Jakarta.


Menurut dia, PLN akan memanfaatkan anggaran dari APBN,
subsidiary loan agreement
(SLA), komitmen dari perbankan, serta dana internal perseroan sebagai sumber pendanaan yang digunakan untuk keperluan belanja modal tersebut.


Ia menyebutkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN sebesar Rp3,735 triliun, DIPA SLA sebesar Rp3,325 triliun, kredit perbankan Rp4,637 triliun, dan dana internal Rp21,347 triliun. Adapun sisanya sebesar Rp27,161 triliun akan berasal dari pinjaman lain.


"Untuk memenuhi kebutuhan yang Rp60 triliun, kami harus mencari pendanaan Rp27,1 triliun dan kemungkinan besar mendapat dari sumber pinjaman," kata dia. (art)


Baca juga:


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya