- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - PT Bank Mandiri Tbk bakal menggelar Mandiri Investment Forum 2015 pada 26 hingga 28 Januari 2015 di Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta. Acara bertema Pushing the Structural Reform ini akan dihadiri 800 investor dari seluruh dunia.
Ekonom Bank Mandiri, Destry Damayanti, mengungkapkan, investasi yang disasarkan tidak hanya berbentuk investasi saham, tetapi bisa juga diarahkan ke investasi langsung asing (foreign direct investment/FDI).
Menurut dia, skema yang ditawarkan pun akan beragam. Mulai pembelian saham-saham di BEI, pembelian obligasi maupun surat utang pemerintah hingga pembiayaan patungan (joint financing).
"Bisa masuk di equity, sebagai partner pembiayaan atau melalui bonds. Ke depan. Ada bond infrastruktur, dari pemerintah sedang menggodok supaya bisa menarik mereka. Jadi, semua skema bisa kami tawarkan," ujar Destry di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis 22 Januari 2015.
Destry mengaku, peluang investasi yang bisa digarap dari acara ini sangat besar. Bila ditotal, jumlah dana kelolaan yang dimiliki para investor institusi yang hadir mencapai US$5 triliun.
"Investor-investor itu punya dana kelolaan hingga US$4-5 triliun. Mereka investor besar yang sudah punya portfolio besar di berbagai negara termasuk Indonesia," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Bank Mandiri, Pahala N Mansury menjelaskan, acara yang akan berlangsung selama tiga hari ini akan digelar tiga rangkaian kegiatan. Mulai dari tinjauan lapangan (site visit), diskusi panel, dan pertemuan tatap muka (one on one meetings) antara pelaku usaha dengan investor.
"Ini adalah forum investasi ketiga yang diselenggarakan Bank Mandiri dengan tujuan utama mendorong kegiatan investasi di Indonesia terutama investasi portfolio. Akan dihadiri 800 para pelaku usaha dan investor. Termasuk 150 investor institusi dari luar negeri," tuturnya.
Selain itu, Pahala melanjutkan, acara ini diharapkan bisa meningkatkan geliat investasi di Tanah Air. "Termasuk mendukung sejumlah proyek pembangunan yang sedang digiatkan pemerintah dan membutuhkan banyak pembiayaan," ujarnya. (art)
Baca juga:
Bank Mandiri Jadi Penyalur Investasi Asing ke Daerah
Bank Mandiri ingin menjadi gateway penampung modal asing.
