Pasang Surut Perjalanan Band Padi

Band Padi Merayakan Ulang Tahun ke-13
Sumber :
  • VIVAnews/ Gestina Rachmawati
VIVA.co.id - Di tengah kehadiran sejumlah band baru, grup band Padi justru terkesan menghilang dari panggung musik Tanah Air. Personel Padi justru tampil sendiri-sendiri. Hal itu sempat menimbulkan spekulasi jika band asal Surabaya ini bubar. 
Musikimia Siap Menggilas PADI?

Kabar tak sedap itu dibantah sang vokalis, Fadly. Menurutnya, band yang terkenal lewat lagu Sobat ini sedang vakum. Isu yang beredar, vakumnya band yang digawangi Fadly (vokalis), Piyu (gitar), Rindra (bass), Ari(gitar), dan Yoyo (drummer) ini karena Piyu tak sejalan dengan empat personel lainnya.
VIDEO: Kisah Band Padi Dicemooh Ahmad Dhani

Piyu sibuk mencari bibit baru dan mengurus label rekamannya, sementara empat personel lainnya memilih bersolo karier. Beberapa personel Padi pun membentuk Musikimia.  
VIDEO: Kisah Sedih Piyu Jadi Cleaning Service Dibayar Murah

Kehadiran Musikimia semakin menghembuskan isu Padi bubar. Lagi-lagi Fadly membantahnya. Ia menjelaskan Musikimia bukan untuk menggantikan Padi.

Puncak karier

Padi memulai bermain musik dengan tampil dari kampus ke kampus. Meski grup baru, mereka tergolong matang dan selalu tegas dalam setiap konsep yang mereka buat. Sejak awal mereka memantapkan diri di jalur pop rock. Mereka sempat ditolak beberapa perusahaan rekaman besar.

Dewi fortuna mulai berpihak kepada Band Padi, ketika mereka manggung di sebuah pub di Surabaya. Aksi panggung Fadly cs disaksikan perwakilan dari label rekaman Sony Music Indonesia. Keesokan harinya, mereka ditawarkan untuk rekaman album kompilasi Indie Ten, ajang kemampuan untuk para band baru. 

Personel Padi menolak Sobat untuk jadi lagu andalan di album pertama mereka. Padi telah memilih Demi Cinta sebagai lagu jagoan. Karena itulah lagu Sobat, yang menurut Sony menarik, dimasukkan di album Indie Ten.

"Mungkin itu sudah jalan kita, harus ikut album kompilasi dulu,'' ujar Yoyo. Tidak menyia-nyiakan peluang yang ada di depan mata, mereka ambil kesempatan itu dengan lagu tersebut.

Album-album Padi cukup sukses menembus pasar musik Indonesia. Beberapa pengamat menyimpulkan aransemen musik padi yang dinamis dan lebih kompleks dari band lain, dinilai sebagai salah satu penyebab kesuksesan band tersebut. 

Setelah itu, jalan menuju sukses mulai terbuka lebar. Untuk langkah awal mereka di kontrak Sony untuk empat album. Pernah dalam suatu kesempatan Piyu berkomentar "pemain band itu harus hidup penuh penderitaan dulu sebelum terkenal. Hidup menderita itu bisa melatih kita untuk punya jiwa survive, dan akhirnya bisa eksis di dunia kita sendiri."

Lagu-lagu band tersebut selalu menjadi hit. Sebut saja Mahadewi. Lagu ini menjadi booming ketika lagu ini dibuat video klip. Lagu ini merajai chart-chart musik di televisi maupun radio-radio di Tanah Air.

Album kedua, Sesuatu Yang Tertunda, rilis pada tanggal 2 Juli 2001. Saat awal peluncuran, sudah terjual 450.000 copy. Yang pasti diingat dari album ini sudah tentu adalah hit yang menjadi legenda sepanjang masa Kasih Tak Sampai. Banyak orang bilang ini akan menjadi everlasting song Padi.

Album ketiga Save My Soul, rilis pada tanggal 18 juni 2004 namun baru di launching pada tanggal 24 Juni 2004. Launching-nya pun sempat dibikin heboh, Padi main di atas atap restoran cepat saji di salah satu kawasan di Sarinah-Thamrin, disiarkan langsung oleh salah satu televisi swasta di Indonesia. Album yang penuh kejutan, karena banyak orang bilang lagu-lagu di album ini rumit dan tidak berselera pasaran. Namun ini justru menandakan kejujuran Padi dalam bermusik. 

Album ke empat, self titled-PADI, rilis 9 Mei 2005. Album ini disebut-sebut sebagai album kelahiran PADI kembali. Semangatnya, kerja samanya, konon dibuat seperti ketika Padi bikin album pertama kali. Di album ini, Padi banyak berkolaborasi dengan musisi senior seperti Bubby Chen (Pianis Jazz), Abadi Soesman (Pemain Keyborad), dan Idris Sardi (Pemain Biola). Ada sebuah lagu yang dijadikan Original Soundtrack sebuah film Indonesia, Ungu Violet, yaitu lagu berjudul Menanti Sebuah Jawaban.

Yoyo ditangkap karena narkoba

Disaat vakum, personel band yang dibentuk 8 April 1997 ini menghadapi kasus hukum. Sebut saja Yoyo. Drumer Padi ini terjerumus dalam jeratan narkoba. 

Yoyo diringkus pihak kepolisian pada Minggu, 27 Februari 2011 dini hari di Apartemen Sudirman Park, Jakarta Pusat. Kanit 2 Direktur Narkoba Bareskrim Mabes Polri, Siswandi mengungkapkan pihaknya sudah mengincar Yoyok sejak lima bulan. 

Yoyo ditangkap dengan barang bukti sabu seberat 0,5 gram. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan hukuman satu tahun penjara. Tetapi, mantan suami Rossa ini tidak mendekam dipenjara. Hukuman Yoyo diganti dengan rehabilitasi. 

Rumah tangga Piyu terguncang skandal selingkuh

Rumah tangga Piyu dengan Anastasia Florina Limasnax alias Flo menjadi sorotan pada akhir 2013 lalu. Flo diduga menabrak rumah istri kedua Adiguna Sutowo. 

Setelah insiden itu heboh dan menjadi konsumsi publik, sosok Flo menghilang. Piyu sendiri mengaku tidak tahu menahu keberadaan istrinya tersebut. 

Kasus ini memang berakhir damai, setelah istri kedua Adiguna, Vika Dewayani bersedia mencabut gugatan di kepolisian. 

Vika bersedia damai setelah keluarga Flo meminta maaf kepada Vika, dan siap mengganti rugi kerusakan yang ditimbulkan wanita berambut panjang tersebut. 

Meski berakhir dengan damai, insiden ini menguak adanya ketidakharmonisan dalam rumah tangga Piyu dan Flo. Terlebih lagi, musisi ini mengaku sudah tak lagi berkomunikasi dengan Flo. 

Ia juga tak bisa menjawab saat disinggung kondisi rumah tangganya dengan Flo. "Ya kita lihat saja lah perkembangannya nanti," ungkap Piyu. 

Giliran Ari terjerat narkoba

Kabar mengejutkan kembali menghampiri band Padi. Salah satu personel grup band itu dikabarkan diamankan Polres Jakarta Selatan, karena penyalahgunaan narkoba. Kepolisian merilis nama salah satu personel band PADI yang terlibat narkoba.

Dia adalah sang gitaris, Ari Tri Sosianto. Ari dibekuk polisi hari Kamis, 22 Januari 2015 sekitar pukul 03.00 dini hari. Ia ditangkap di sebuah studio musik di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan. 

Sebelum menangkap Ari, polisi lebih dahulu membekuk pengedar, yang memberikan narkoba tersebut kepada Ari. Terkait kasus ini, kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu, Piyu tampak terkejut saat mendengar kabar Ari ditangkap karena narkoba. Selama ini, ia tak pernah melihat Ari seperti seorang pemakai. Piyu pun meminta agar tidak mengkaitkan kasus Ari dengan band Padi. 

Laporan: Nuvola Gloria
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya