Euro Terpeleset Hasil Pemilu Yunani

Logo mata uang euro di Bank Sentral Eropa. Mata uang Euro, simbol pemersatu negara-negara Uni Eropa.
Sumber :
  • REUTERS/Alex Domanski

VIVA.co.id - Mata uang Euro, melemah ke level terendah dalam 11 tahun terhadap dolar. Ini, setelah Syriza, partai yang berkomitmen untuk menegosiasikan obligasi utang Yunani, memenangkan pemilu.

Seperti diberitakan kantor berita Reuters, Senin 26 Januari 2015, mata uang blok 19 negara turun untuk hari ketiga terhadap greenback, setelah pada pekan lalu merosot karena rencana untuk menyuntikan dana sebesar 1,1 triliun euro (US$1,23 triliun) ke dalam perekonomian untuk lonjakan inflasi.

"Tekanan jual pada euro masih akan berlanjut, karena Yunani akan menolak untuk penghematan fiskal. Mempertinggi kemungkinan untuk Yunani meninggalkan kawasan Euro," ujar Toshiya Yamauchi, analis senior di Ueda Harlow Ltd. di Tokyo.

Rezim Mata Uang Tunggal Internasional Harus Diakhiri

Menurutnya, pasar sangat sensitif terhadap risiko saat ini.

Euro pada perdagangan pagi ini turun sebesar 0,3 persen menjadi $1.1175 pada pukul 08.24 WIB setelah tergelincir ke level $1.1098. Itu adalah level terlemah sejak September 2003.

Krisis Yunani Berlanjut, Mata Uang Euro Merosot

Pemimpin partai Syriza, yaitu Alexis Tsipras, menemui pendukungnya di pusat kota Athena pada Minggu malam, setelah Perdana Menteri Antonis Samaras mengakui kekalahannya, dan dia mengatakan bahwa era Yunani yang tunduk kepada kreditor Internasional sudah berakhir. (asp)

Baca juga:

Yunani Diberi Waktu Lima Hari untuk Keluar dari Zona Euro

Ilustrasi mata uang.

Menakar Energi Rupiah Melawan Dolar dan Euro

Pagi ini rupiah menguat terhadap dolar As dibanding pekan lalu.

img_title
VIVA.co.id
7 Desember 2015