Oktober-Januari, Komitmen Investasi Masuk US$24 Miliar

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani.
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki

VIVA.co.id - Pemilik modal yang berminat untuk berinvestasi di Indonesia cukup banyak sejak Presiden Joko Widodo memimpin pemerintahan Kabinet Kerja.

Aprindo: Pusat Belanja dan Mal Buka Seperti Biasa

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, Senin, 26 Januari 2015, mengungkapkan bahwa dalam kurun tiga bulan terakhir ada sekitar 88 perusahaan dari dalam maupun luar negeri yang menyatakan komitmennya untuk berinvestasi di Indonesia. Secara keseluruhan komitmen itu nilai investasinya sekitar US$24 miliar.

"Itu sedang berjalan sejak Oktober-Januari. Jadi selama pemerintahan baru. Sekarang mereka ada yang sedang melakukan proses perizinan, dan lain-lain," ujar Franky di Jakarta.
Minat Investasi Tak Terpengaruh Aksi Demo 4 November

Dari jumlah tersebut, ia melanjutkan, didominasi oleh investasi di bidang manufaktur dan industri pengolahan. Hal tersebut sesuai dengan harapan presiden mengembangkan industri bernilai tambah.

"Sektornya macam-macam, ada maritim, infrastruktur, padat karya, dan lainnya. Seperti yang disampaikan presiden untuk substitusi impor," katanya.

Ia menambahkan, tantangan terberat meningkatkan iklim yang kondusif penanaman modal adalah masih pembenahan proses perizinan investasi di Indonesia.

BKPM Ungkap Penyebab Perlambatan Investasi di Indonesia

Untuk itu, langkah pertama yang dilakukan pemerintah adalah mengoptimalkan pusat Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk skala nasional.

"Kemudian ada sekitar Rp 400 triliun investasi yang tersumbat. itu menjadi prioritas," kata Franky.

Baca juga:

toko di pasar Senen

Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi

Hanya fenomena politik jelang pilkada.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016