- VIVA.co.id/Ririn Aprilia
VIVAnews - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan evaluasi program kerja 2014 dan rencana program kerja 2015 dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI, hari ini, Senin 26 Januari 2015, di Senayan.
Rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi VII DPR, Kardaya Wanika, di hadiri oleh Menteri ESDM, Sudirman Said, Kepala SKK Migas dan Wakilnya, jajaran direksi Pertamina dan Kepala BPH Migas. Sudirman, yang hadir setelah empat kali tidak memenuhi undangan Komisi VII, meminta maaf atas keterlambatan memenuhi panggilan dengan alasan kesibukan menyelesaikan program Kementerian ESDM.
“Pada tahun 2014, ESDM mendapatkan banyak sekali pencapaian,” ujar Sudirman Said ketika menjelaskan laporan evaluasi kerja Kementrian ESDM Tahun 2014.
Di sektor migas contohnya, SKK Migas membentuk Tim Reformasi Tata Kelola Migas, mengadakan pertemuan Oil and Gas Leaders Meeting tanggal 19-20 Desember 2014, Pengevaluasian dan pengakhiran kontrak 41 pemegang wilayah kerja yang tidak memenuhi komitmen serta penuntasan wilayah kerja yang akan habis masa kontraknyayaitu Pase, Kampar, Gebang, dan Mahakam.
Di sektor kelistrikan, Kementrian ESDM mengadakan pertemuan Power Leaders Meeting tanggal 12-13 Januari 2015, melakukan pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Bidang Ketenagalistrikan dan membentuk Unit Pengendalian Program Pembangunan Ketenagalistrikan Nasional (UP3KN).
Yang menjadi sorotan adalah sektor Mineral dan Batu Bara (Minerba) dan Energi Baru Tebarukan dan Komservasi Energi (EBTKE). EBTKE telah menetapkan pembangunan infrastruktur EBTKE untuk wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar Indonesia dan menetapkan mandatori bahan bakar nabati, yaitu biodiesel sebanyak sepuluh persen di tahun 2014 dan bioethanol sebanyak satu persen tahun 2015. Sedangkan Minerba telah melaksanakan penyederhanaan perijinan dari 56 jenis berubah menjadi 18 jenis.
Komisi VII Dukung Upaya Pemerintah Perkuat Pertamina
Demi mencapai kedaulatan energi.
