Oculus Masuki Industri Film

Oculus Rift
Sumber :
  • Forbes

VIVA.co.id - Perangkat headset virtual reality (VR) milik Facebook, Oculus, kini makin diperluas penggunaannya. Oculus kini memasuki dunia film ditandai pembentukan studio rumahan khusus untuk memproduksi film virtual reality.

Selama ini, headset VR itu hanya jamak digunakan untuk menonton video game, dengan perangkat populernya Oculus Rift. Nah, dengan dukungan studio itu, perangkat itu bisa diadopsi untuk menciptakan pengalaman menonton film secara berbeda.

Tapi, kini lain. Kalangan pembuat film diminta bisa mencoba teknologi tersebut dalam menghasilkan karya. Apalagi kalangan pembuat film Hollywood sebelumnya telah melihat potensi Oculus bisa menawarkan pengalaman menonton dengan panorama 360 derajat.

Segera, Bisa Blokir Iklan Pengganggu di Facebook

Melansir Reuters, Selasa 27 Januari 2015, sinyal masuk Oculus pada industri film itu ditandai dengan penayangan satu film animasi pendek berbasis VR dalam festival film independen terbesar di AS, Sundance Film Festival, awal pekan ini.

Film yang dimaksud itu berjudul "Lost". Film ini merupakan yang pertama dari lima film animasi yang rencananya bakal dbuat selama tahun depan.

Kepala Eksekutif Oculus, Brendan Iribe menggambarkan film animasi VR itu sebagai versi real time dari pengalaman Pixar, studio animasi komputasi terkenal dari AS.

Oculus berharap bisa mengeksplorasi pengalaman film VR secara real time, yang memungkinkan penonton berinteraksi dalam headset dengan objek dan karakter.

"Ini benar-benar memperluas kebutuhan film 360 derajat dalam VR. Ini merasuk dalam jiwa dan hati serta keajaiban VR," kata dia.

Namun demikian, cita-cita menghadirkan film VR secara luas dalam industri masih terkendala oleh ketersediaan perangkat yang belum mencapai pasar. Selain itu harga Oculus yang mencapai kisaran Rp4-5 juta, dianggap masih kurang terjangkau.

Sementara itu, menurut Saschka Unseld, Direktur Kreatif Story Studio, hambatan lain adalah kendala teknologi dan kreatif. Ini termasuk perangkat komputer yang berjalan lambat memproses grafis secara real time.

"Serta bagaimana menemukan format menceritakan dalam lingkungan 360 derajat, yang mana penonton bisa melihat dari mana saja," kata Unseld, yang merupakan bagian dari Pixar. 

Unseld mengatakan ada perbedaan antara film biasa dan VR. Pada film biasa memiliki jalan cerita yang linear dan satu dimensi, sedangkan pada VR, butuh tiga dimensi untuk menceritakan kisah tersebut.

Sebagaimana diketahui, pada tahun lalu, Oculus dibeli oleh Facebook dengan mahar US$2 miliar. (art)

Baca juga:



VIDEO: Area 404, Laboratorium Terlarang untuk Bos Facebook

Sepuluh Negara dengan Pengguna Facebook Paling Banyak
Facebook

Zuckerberg: Kuartal Ini Bagus Berkat Video

Ada Facebook Live dan Instagram Stories.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016