- VIVAnews/Adri Irianto
VIVA.co.id - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dinilai sebagai bank Indonesia yang paling siap untuk bersaing dan melakukan ekspansi dalam era persaingan bebas kawasan Asia Tenggara, atau Masyarakat Ekonomi ASEAN, yang akan mulai diberlakukan pada akhir tahun ini.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, Rabu 28 Januari 2015, menjelaskan bahwa anggota-anggota ASEAN bersepakat untuk mengusulkan bank di negaranya masing-masing, agar dicalonkan menjadi bank-bank yang memiliki kualifikasi untuk berekspansi di kawasan, atau Qualified ASEAN Bank (QAB).
"Baik dari jumlah modal, prospek usaha maupun fokus usaha, Bank Mandiri merupakan nasional yang paling siap untuk menjadi calon QAB," ujar Rini dalam rapat kerja Kementerian BUMN dengan Komisi XI DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta.
Namun, ia melanjutkan, Bank Mandiri masih perlu tambahan modal. Dengan jumlah modal saat ini sebesar Rp91,74 triliun, Bank Mandiri belum cukup memenuhi standar rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) yang dtetapkan untuk bank QAB, yaitu sekurang-kurangnya 17,5 persen.
"Bank Mandiri masih perlu diperkuat permodalannya. Karena, saat ini Bank Mandiri masih berada di peringkat sembilan di antara bank-bank di regional ASEAN," kata Rini.
Kementerian BUMN mengajukan anggaran Penyertaan Modal Negara sebesar Rp5,6 triliun untuk Bank Mandiri. Sehingga, diharapkan bank tersebut dapat melakukan right issue di pasar modal tanpa mengurangi kepemilikan saham pemerintah.
"Dengan right issue itu Bank Mandiri akan mendapatkan tambahan dana sebesar Rp9,3 triliun, sehingga peringkatnya akan naik menjadi yang ketujuh," kata Rini. (asp)
Baca juga: