Tak Bisa Berbahasa Asing, Bill Gates Mengaku Sangat Bodoh

Bill Gates
Sumber :
  • microsoft.com

VIVA.co.id - Bila berbicara mengenai Bill Gates, maka semua orang akan setuju ia merupakan tokoh teknologi yang memilki kecerdasan luar biasa, karena kesuksesannya membangun perusahaan software terbesar di dunia, Microsoft.

Tak hanya itu, dengan pendapatan yang mencapai miliaran dolar AS, Gates bahkan tak ada kesan sombong. Malah ia menjadi salah satu filantropis paling aktif untuk membantu orang lain.

Namun, di balik kesuksesannya itu, Gates merasa menjadi orang paling bodoh, karena tidak mampu berbicara bahasa asing. Jawaban tersebut terucap setelah ia mendapat pertanyaan dari sebuah forum online, "Ask Me Anything" kepada pendiri perusahaan perangkat lunak itu.

"Saya merasa sangat bodoh karena tidak tahu bahasa asing," ujar Gates seperti diberitakan Live Science, Kamis, 29 Januari 2015.

Maka dari itu, pria berkaca mata tersebut, ingin mendapatkan keahlian berbahasa asing. Ia harap dapat mengusai beberapa bahasa yang dapat membantunya berkomunikasi.

"Saya mengambil bahasa Latin dan bahasa Yunani di sekolah tinggi, karena saya rasa itu membantu kosakata, tapi saya harap tahu bahasa Prancis, Arab, atau Mandarin. Berharap untuk mendapat waktu mempelajari salah satu dari itu, namun bahasa Prancis mungkin paling mudah," jelasnya.

Bos Microsoft itu menambahkan ia mencoba menggunakan Duolingo, sebuah platform pembelajaran sumber bahasa, namun ia tidak mengikuti pelajarannya.

Kelemahannya itu membuat Gates iri terhadap pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, yang mampu berinteraksi dengan menggunakan bahasa asing. Gates memuji Zuck saat dapat menjawab pertanyaan mahasiswa Tiongkok dengan bahasa Mandarin beberapa waktu lalu.

Lumia Kini Bisa Upgrade ke Windows 10

Bahasa Cegah Pikun

Bukan tanpa alasan mengapa Gates mengaku sangat bodoh belum bisa menguasai bahasa asing. Ia mengacu bahasa asing berguna untuk berinteraksi dengan pengusaha dan dermawan. Sebuah penelitian juga menunjukkan manfaat menguasai bahasa asing. Disebutkan bahasa baru baik untuk otak dan membantu pencegahan penyakit Alzheimer.

Sebuah studi di tahun 2011 mengungkap dari ratusan orang dengan Alzheimer ditemukan orang yang dapat bicara dua bahasa baru lebih tahan dengan penyakit. Rata-rata, orang dengan dua bahasa baru empat tahun kemudian menderita penyakit itu, dibandingkan dengan mereka yang satu bahasa.

Sementara, studi di tahun 2013 menyatakan orang dewasa berusia sekitar 60-an yang mampu berbicara dua bahasa sejak kecil, dapat beralih satu tugas ke tugas lainnya dengan waktu lebih cepat ketimbang orang yang hanya menguasai satu bahasa.

Diyakini orang yang mampu banyak bahasa dapat menyaring informasi penting. Tahun lalu, sebuah penelitian dalam jurnal Brain and Language menjelaskan orang-orang yang menguasai satu bahasa harus bekerja ekstra untuk fokus dibandingkan dengan orang yang menguasai banyak bahasa. (one)

VIDEO: Malas Bangun Pagi, Coba Alarm Unik Microsoft Ini

Baca juga:

Microsoft

Microsoft PHK Lagi Ribuan Karyawan, Ada Apa?

Karyawan di-PHK, termasuk divisi hardware ponsel.

img_title
VIVA.co.id
1 Agustus 2016