- VIVA.co.id/Ririn Aprilia
VIVA.co.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Komisi VII DPR menyepakati target lifting minyak dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015 sebesar 825 ribu barel per hari (bph).
Sebelumnya, Kementerian ESDM mengusulkan target lifting minyak 2015 berada di angka 849 ribu bph dan produksi gas di kisaran 1,177 juta barel setara minyak dengan total 2,026 juta barel setara minyak per hari.
Demikian salah satu butir kesepakatan dalam Raker Komisi VII DPR dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang dipimpin oleh Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika, di Gedung Nusantara I DPR, Kamis, 29 Januari 2015.
Sebagian besar Anggota Komisi VII DPR pada rapat tersebut juga meragukan pemerintah dapat mencapai target 849 ribu bph. Bahkan, Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Gerindra Kardaya Warnika mengatakan, target lifting yang realistis hanya 816 ribu barel per hari.
Sementara itu, anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar Dito Ganinduto mengaku usulan pemerintah terhadap lifting minyak tidak realistis. “Usulan pemerintah pada angka 849 ribu bph sudah tidak realistis karena harga minyak saat ini sekitar US$50 per barel," ujarnya.
Sebelumnya, penetapan target 849 ribu bph dipatok pada Desember 2014, sedangkan produksi minyak berkisar pada 800 ribu bph, kemudian terus turun hingga Januari 2015 produksi hanya sekitar 790 ribu bph.
Di sisi lain, pemerintah mengusulkan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015 hanya sebesar 17,9 juta kiloliter (kl), lebih kecil dibanding penetapan APBN 2015 sebesar 46 juta kl. (www.dpr.go.id)