Penemu Pil KB Meninggal Dunia di Usia 91 Tahun

Dr. Carl Djerassi, penemu pil kontrasepsi
Sumber :
  • NYT

VIVA.co.id - Ilmuwan yang berhasil menemukan pil KB meninggal dunia di usia 91 tahun. Carld Djerassi meninggal karena sakit komplikasi kanker hati dan tulang yang dideritanya.

Dilansir melalui New York Times, Minggu 1 Februari 2015, profesor yang menemukan pil kontrasepsi 63 tahun lalu itu meninggal pada Jumat pekan lalu di kediamannya di San Fransisco. Ia dikenal sebagai bapak Pil Hormon.

Djerassi sejatinya merupakan imigran Austria keturunan Yahudi. Ia tiba di Amerika saat perang dunia ke-2 berkecamuk di Eropa. Saat berusia 16 tahun, bersama dengan ibunya, Djerassi tiba di Amerika dengan hanya bermodalkan US$20. Sayangnya, uang tersebut habis di tangan supir taksi. Dia pun menulis surat ke Eleanor Roosevelt untuk meminta bantuan.

Istri mantan presiden Amerika itu pun memberinya beasiswa untuk bersekolah. Bantuan kecil itulah yang membuat perbedaan besar dalam hidupnya.

Dr. Djerassi telah menulis banyak buku, esai bahkan 1.200 artikel sains. Ia mengajar di universitas selama hampir lima dekade. Yang patut diacungi jempol, Djerassi mendapatkan paten pertamanya untuk temuan antihistamine. Bahkan temuan sainsnya di bidang pengendalian kandungan telah membantu banyak wanita di dunia, meski sempat mengalami kontroversi.

Akhir 2014 lalu, Independent.co.uk pernah memuat pernyataannya yang cukup menghebohkan. Pencipta pil kontrasepsi itu memprediksi dalam beberapa dekade ke depan, hasil ciptaannya itu tidak lagi akan berlaku. Tahun 2050, akan makin banyak orang yang minta reproduksinya disterilkan.

Pada tahun itu diperkirakan kegiatan seksual hanya akan menjadi bagian dari sebuah rekreasi karena orang tidak perlu takut hamil atau memiliki anak saat usai bercinta. Banyak orang lebih suka metode In Vitro Fertilization (IVF), yang memungkinkan pria atau wanita membekukan telur dan sperma mereka di usia dini.

"Dalam beberapa dekade ke depan, katakanlah pada 2050 nanti, banyak wanita subur lebih memilih fertilisasi melalui IVF ketimbang 5 juta wanita lain yang kesuburannya terganggu. Bagi mereka, pemisahan antara seks dan reproduksi akan meningkat 100 persen," kata Profesor Carl Djerassi.

Artinya, kata Djerassi, untuk bisa hamil, manusia tidak lagi harus melakukan hubungan seksual. Ilmuwan keturunan Austria-Amerika ini mengatakan jika pembekuan telur akan dilakukan oleh anak-anak muda di beberapa dekade mendatang. Mereka akan menyimpan telur dan sperma sebelum akhirnya benar-benar disterilisasi.

Djerassi menemukan fakta bahwa level tinggi dari estrogen dan progesterin bisa diakali untuk ovulasi. Bersama dua koleganya, Dr. George Rosenkranz dan Luis E Miramontes, mereka membuat sintesa pil yang murah dan efektif pda 15 Oktober 1951.

Ilmuwan Ternama Hawking Terkena Penyakit Misterius

BACA JUGA:

Lima Ilmuwan Ini Lakukan Penelitian Ekstrem

Ivan Zelich

Remaja Ganteng Nan Jenius Ini Ubah Teori Matematika

Teorinya diberi nama Liang Zelich Theorum

img_title
VIVA.co.id
12 November 2015