Inflasi Rusia Naik Tajam, Harga Pangan Menggila

Ekonomi Rusia
Sumber :
  • REUTERS/Vasily Fedosenko

VIVA.co.id - Harga-harga produk konsumen di Rusia, semakin menggila di tengah kelesuan ekonomi domestik. Menurut laporan media lokal, harga bahan pangan semakin tidak terjangkau dalam beberapa hari terakhir.

Seperti mengutip dari BusinessInsider, Rabu 4 Februari 2015, lonjakan harga makanan membuat pemerintah mulai berpikir untuk menetapkan batas harga atas untuk beberapa produk. Wacana ini dihembuskan, karena sudah ada keluhan dari pihak konsumen selama musim dingin.

Ini 10 Negara dengan Pertumbuhan Ekonomi Terburuk

“Kami sedang mempelajari cara pengaturan batas harga makanan, terutama dari aspek hukum," kata Wakil Perdana Menteri Rusia, Arkady Dvorkovich.

Kemungkinan besar, pemerintah akan memberikan wewenang lebih luas kepada badan pengawas usaha untuk mengawal aturan ini apabila jadi berlaku.

Kenaikan harga pangan mungkin tidak masalah, tetapi jika menyangkut jenis produk-produk penting, ceritanya menjadi berbeda. Inflasi tinggi sedang dialami Rusia, di mana levelnya merupakan yang tertinggi sejak krisis keuangan tahun 2008 silam, yakni di kisaran 11,4 persen.

Rusia Balas Turki dengan Memperketat Impor Makanan

Wakil PM Rusia, bahkan memperkirakan inflasi bisa menembus 17 persen di Maret mendatang. Kini, untuk sekitar lima kilogram kacang saja, warga Rusia harus merogoh kocek 2.216,16 rubel, atau setara dengan US$33,20. Harga itu terbilang mahal, jika dibandingkan dengan harga sebelum krisis Ukraina dan embargo barat.

Kombinasi antara embargo ekonomi blok barat dan tren penurunan harga minyak dunia menjadi biang penurunan kinerja ekonomi Rusia. Situasi semakin memburuk di level konsumen, setelah sanksi Amerika turut mencakup produk-produk pangannya.

Di saat yang sama, depresiasi mata uang rubel memaksa pemerintah Rusia mengambil kebijakan tidak populer berupa penetapan suku bunga tinggi. Performa harga minyak yang buruk telah menjatuhkan nilai mata uang Rusia sampai 40 persen sepanjang tahun 2014.

Analis Klaim Saatnya Beli Obligasi dan Saham Rusia

Bahkan, pemerintah Rusia memiliki pekerjaan rumah baru. Yaitu, berupa tekanan inflasi yang meningkat dari waktu ke waktu. (asp)

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya