Penjualan Apel Meningkat 30 Persen, Pamor Malang Pullih?

Pedagang apel di Pasar Besar Kota Batu
Sumber :
  • DA Pitaloka (VIVA.co.id/Malang)

VIVA.co.id - Pamor daerah Malang sebagai Kota Apel, tampaknya bakal pulih setelah Kementerian Perdagangan melarang impor beberapa jenis apel. Dapat dilihat dari aktivitas pedagang buah apel lokal di Pasar Besar, Kota Batu, Malang.

Penjualan apel meningkat antara 20 hingga 30 persen sejak beberapa pekan terakhir. Apel lokal jenis Manalagi dan Room Beauty jadi primadona dibandingkan apel lain.

"Ada peningkatan walaupun tak banyak, sekitar 30 persen paling tinggi," kata Hambali, pedagang apel di Pasar Besar, Kota Batu, Kamis 5 Februari 2015.

Peningkatan pesanan, menurutnya, banyak berasal dari Jawa Tengah. Sedangkan pengiriman rutin menjangkau sejumlah wilayah seperti Bali, Kalimantan, Lombok dan sejumlah kota besar di Jawa.

Bahas Produksi Lada, Enam Negara Duduk Bareng

"Jawa Tengah yang paling banyak naik pesanannya," katanya.

Kondisi ini dirasa menguntungkan pedagang dan petani lokal. Sebab, pada musim hujan, permintaan apel umumnya mengalami penurunan. Selain kondisi hujan yang menyebabkan produksi apel menurun, ramainya buah jenis lain juga mempengaruhi penurunan permintaan.

"Kalau hujan, bunga bakal buah lebih mudah rontok. Selain itu, banyak buah musiman seperti jeruk, rambutan, dan mangga yang memengaruhi permintaan," ujar Maria, pedagang yang juga punya kebun apel seluas tiga hektare ini.

Baca juga:


Strategi Mendag Atasi Calo Daging Sapi
petani tembakau

RI Tolak Kebijakan Kemasan Rokok Tanpa Merek di Australia

Hal tersebut melemahkan daya saing industri nasional.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016