Sumber :
- REUTERS/Enrique Castro-Mendivil
VIVA.co.id -
Suku kuno Inca diklaim sebagi korban pertama dari bahaya gas rumah kaca buatan manusia. Mereka harus bertahan di tengah polusi udara yang muncul akibat penambangan perak.
Pada abad ke-16, Amerika Selatan dikuasai Spanyol dan memaksa suku Inca untuk bekerja menambang perak di puncak gunung Potosi, yang sekarang menjadi Bolivia. Bukti ini terdapat dari contoh es yang terbentuk selama 1.200 tahun lalu di pegunungan Andes. Setiap lapisan es yang ada memiliki senyawa kimia yang berasal dari udara, baik saat musim hujan maupun kering.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Ini Waktu Terbaru Jam Kiamat
Pada abad ke-16, Amerika Selatan dikuasai Spanyol dan memaksa suku Inca untuk bekerja menambang perak di puncak gunung Potosi, yang sekarang menjadi Bolivia. Bukti ini terdapat dari contoh es yang terbentuk selama 1.200 tahun lalu di pegunungan Andes. Setiap lapisan es yang ada memiliki senyawa kimia yang berasal dari udara, baik saat musim hujan maupun kering.
Baca Juga :
2016 Bakal Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah
Masyarakat suku Inca sejatinya sudah mengetahui bagaimana menambang perak tersebut. Namun pada 1572, Spanyol memperkenalkan teknologi baru yang mampu mempercepat produksi. Teknologi baru itu yang menghasilkan debu dan asap ke awan dan membuat Andes memiliki kandungan gas rumah kaca yang cukup tebal.
Angin membawa beberapa sisa polusi 500 mil ke arah barat laut Peru dan menetap di permukaan es Quelccaya. Di situlah polusi menetap, terkubur di dalam salju dan es selama ratusan tahun, sampai peneliti Ohio menemukannya di 2003.
"Bukti ini mendukung bahaya revolusi industri terhadap lingkungan yang luas. Manusia bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan yang membahayakan dan ini terjadi sejak ratusan tahun lalu," ujar Dr. Paolo Gabrielli, seperti dikutip melalui
Daily Mail,
Selasa 10 Februari 2015.
Menurut Gabrielli, proses pemurnian logam yang diperkenalkan Spanyol melibatkan penghancuran bijih perak, yang mengandung timah dan perak, lalu menjadi bubuk. Hasil penghancuran itu memunculkan debu logam yang terbang ke atmosfir bersama angin. Bubuk tersebut bercampur dengan merkuri. Perak dipisahkan dengan memanaskan campuran terseut sehingga memungkinkan merkuri menguap.
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Masyarakat suku Inca sejatinya sudah mengetahui bagaimana menambang perak tersebut. Namun pada 1572, Spanyol memperkenalkan teknologi baru yang mampu mempercepat produksi. Teknologi baru itu yang menghasilkan debu dan asap ke awan dan membuat Andes memiliki kandungan gas rumah kaca yang cukup tebal.
