Tiongkok Makin Jengah dengan Perusahaan Amerika

Para pemimpin negara APEC tiba untuk makan malam
Sumber :
  • REUTERS/Mikhail Klimentyev/RIA Novosti/Kremlin

VIVA.co.id - Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, Tiongkok makin jengah dengan keberadaan pebisnis asal Amerika Serikat. Fakta itu terungkap dari jajak pendapat yang dilakukan sebuah lembaga survei.

Pebisnis asal AS merasa makin tidak diterima oleh Tiongkok, menyusul kekhawatiran akan meningkatnya proteksi di Negeri Tirai Bambu itu. Dari 477 anggota Kadin AS (American Chamber of Commerce/AmCham), 47 persen mengatakan mereka merasa kurang diterima di Tiongkok. Persentase dari China Business Climate Survey Report 2015 itu naik dari survei tahun sebelumnya, yakni 44 persen.

Tahun lalu, beberapa perusahaan internasional seperti Microsoft, GlaxoSmithKline, Qualcomm, Audi, dan McDonald's dikabarkan menjadi target penyelidikan dengan isu kesehatan dan keselamatan hingga penyuapan di Tiongkok.

Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai, apakah perusahaan asing sedang dijadikan target oleh regulator Tiongkok.

57 persen responden percaya, perusahaan asing secara khusus menjadi sasaran dalam kampanye anti korupsi. Dan, lebih dari 50 persen mengatakan kampanye tersebut, memiliki dampak negatif pada niat mereka untuk berinvestasi di Tiongkok.

Para analis mengatakan, sulit untuk menarik kesimpulan soal kebenaran isu tersebut. Sebab, tidak ada hitungan akurat soal berapa banyak perusahaan lokal yang sedang diselidiki dengan kasus yang sama.

Isu korupsi menjadi masalah terbesar di Negeri Tirai Bambu tersebut. Bahkan, pemerintah Tiongkok mengategorikan korupsi sebagai masalah terbesar keenam negara.

Sebenarnya, AmCham mengaku perusahaan asal AS mendukung terhadap pemberantasan korupsi. Namun, isu proteksi terhadap perusahaan asing justru lebih terasa di Tiongkok.

"Anggota merasakan adanya peningkatan terhadap sentimen anti-asing," ujar keterangan AmCham seperti dikutip CNBC, Rabu 11 Februari 2015. (asp)

Menanti Data Inflasi China, Bursa Asia Dibuka Naik



Baca juga:

Bursa saham di Tokyo

Saham di Bursa-bursa Asia Rabu ini Dibuka Melemah

Saham perusahaan otomotif Jepang tergelincir hampir satu persen.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016