Buat Smelter, Freeport Disarankan Bangun Pembangkit Listrik

Kegiatan pengolahan bijih emas di tambang Martabe
Sumber :
  • G-Resources
VIVA.co.id -
Papua Bangun Kompleks Olahraga Mewah untuk PON 2020
PT Freeport Indonesia diminta pemerintah untuk membangun smelter, atau fasilitas pengolahan dan pemurnian hasil tambang. Lantas, bagaimana dengan pasokan listriknya?

Rampingkan Organisasi, Saham Induk Freeport Melonjak

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jarman, menyarankan agar perusahaan tambang itu membangun pembangkit listrik sendiri. Sebab, pembangkit listrik untuk smelter tidak melulu dari PT PLN.
Apa Kabar Divestasi Saham Freeport?


"Tidak selalu smelter itu (pasokan listriknya) dari PLN. Kalau bisa membangun sendiri, mengapa tidak?" kata Jarman di kantornya, Jakarta, Kamis 12 Februari 2015.


Dia mencontohkan, perusahaan-perusahaan yang memiliki pabrik pengolahan dan pemurnian yang punya pembangkit listriknya, seperti PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).


Sekadar informasi, InalumĀ  mempunyai pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang total kapasitasnya mencapai 603 megawatt (MW).


Jarman pun mencontohkan perusahaan tambang lainnya yang membangun pembangkit listrik untuk smelter, yaitu PT Aneka Tambang Tbk (Antam).


Antam tengah menyelesaikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pomalaa berkapasitas 2x300 MW yang ditargetkan rampung akhir tahun ini.


Pembangunan listrik yang menelan biaya sekitar US$180 juta ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi fasilitas pendukung smelter milik Antam.


Jarman pun menyarankan, agar Freeport membangun pembangkit listrik sendiri untuk kebutuhan smelternya. "Kalau harga listriknya (dari PLN) lebih murah, mereka akan senang membangunnya sendiri," kata dia. (asp)



Baca juga:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya