Krisis Yunani Robek Rupiah, Ini Pesan Presiden Jokowi

Teller menghitung uang dolar AS.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Masih menguatnya dolar Amerika Serikat (AS) akibat memanfaatkan pelemahan euro akan kembali menekan rupiah pada perdagangan Jumat, 13 Februari 2015. Kemarin, rupiah ditutup negatif dengan penurunan 94 poin menjadi Rp12.794 per dolar AS.

"Kabar kemungkinan gagalnya kesepakatan Yunani dengan para kreditor memicu pelemahan euro. Meski pertemuan tersebut direncanakan kembali diadakan pada Senin mendatang, ini yang akan menjadi indikator terbesar pada pelemahan rupiah," ujar Kepala Riset PT MNC Securities, Edwin Sebayang kepada VIVA.co.id melalui pesan singkat.

Di sisi lain, Edwin mengungkapkan bahwa semakin pastinya Bank Sentral AS atau The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya di bulan Juni mendatang menjadi fator pelemahan rupiah lainnya. "Dari dalam negeri, pasar masih terus menanti hasil pertemuan Rapat Dewan Gubernur BI terkait kebijakan suku bunga Februari," terangnya.

Dengan demikian, dia pun memproyeksikan, laju mata uang garuda masih belum jauh dari kisaran Rp12.725-Rp12.850 per dolar AS. "Untuk jangka pendek, rupiah belum ada harapan menguat. Tak menutup kemungkinan, bisa tembus ke level Rp13 ribu," tambahnya.

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat

Jangan Khawatir

Sebelumnya, terhadap pelemahan nilai tukar rupiah, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa faktor eksternal yang menyebankan rupiah terus menurun. Dia mencontohkan, seperti halnya harga minyak dunia yang terus turun.

"Semuanya yang berpengaruh faktor eksternal," kata Jokowi, di acara Jakarta Food Security Summit di JCC, Jakarta, Kamis 12 Februari 2015.

Namun, tutur Jokowi, tak perlu khawatir soal penurunan nilai rupiah. Sebab, fiskal saat ini sudah sehat dan inflasi juga sudah dikendalikan.

"Kemudian, yang berkaitan dengan neraca juga sudah semakin baik. Tetapi, ini kan memerlukan waktu. Saya ini baru tiga bulan lebih dikit loh," tambah mantan gubernur DKI Jakarta itu. (ren)

Baca juga:

BI: Ekonomi RI Bakal Tumbuh Lagi di Kuartal Ketiga
 Dolar AS dan rupiah.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Program tax amnesty terus menjaga rupiah tetap di zona positif.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016