Presiden: Yunani Bergejolak, Rupiah Melemah

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • ANTARA/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id - Presiden RI Joko Widodo menyebut gejolak dan pertumbuhan ekonomi di tiap negara akan memengaruhi perekonomian negara lainnya. Termasuk, gejolak Yunani yang beribas ke Indonesia, khususnya pelemahan nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

"Pertumbuhan di setiap negara selalu memengaruhi negara lain, seperti yang baru sehari-dua hari ini terjadi. Begitu Yunani bergerak kelihatan pembayar utangnya tidak ketemu, pelemahan rupiah terjadi, pelemahan ringgit terjadi, pelemahan hampir semua mata uang terjadi,” ujar RI-1, dikutip Sekretarit Kabinet.

Pernyataan Presiden mencuat, saat memberikan arahan dalam pertemuan dengan Bupati dan Wali Kota wilayah Jawa dan Maluku, di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat 13 Februari 2015.

Namun, Presiden meyakini, hal-hal eksternal yang sering menyulitkan dalam mengelola ekonomi akan bisa diatasi. Syaratnya, ada kerja sama yang baik dari pusat sampai ke daerah.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan, pertumbuhan ekonomi pada 2014 lalu hanya 5,1 persen. Menurut Presiden, kalau ingin mengurangi pengangguran, kemiskinan, pertumbuhan ekonomi harus didorong.

“Dalam tiga tahun kita harapkan (ekonomi tumbuh) sudah bisa di atas tujuh (persen),” tegas Jokowi. (asp)

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat



Baca juga:


 Dolar AS dan rupiah.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Program tax amnesty terus menjaga rupiah tetap di zona positif.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016