- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Sebagai seniman perfilman dan teater di Indonesia, Alex Komang cukup dikenal sebagai pribadi yang terus menyuarakan kebesaran film Indonesia. Di akhir hayatnya, pria kelahiran Jepara, 17 September 1961 itu bahkan sempat berucap ingin menggarap sebuah film kebudayaan.
Hal itu disampaikan asisten pribadi yang juga sahabat baik almarhum, Iskak Wijaya, sesaat setelah mendengar kabar duka meninggalnya pemeran film "Laskar Pelangi" itu.
Mengenang keinginan Alex Komang sebelum meninggal, masih terngiang di ingatan Iskak soal rencana Alex membuat satu film besar yang diambil dari novel ternama karya Marah Roesli.
"Saat sakit, Mas Alex masih bersemangat bicara perfilman. Dia pernah mengatakan akan membuat film bersama mas Garin Nugroho. Film yang akan dibuat dari cerpen karya Marah Roesli. Tapi, bukan novel Siti Nurbaya," tutur Iskak saat dikonfirmasi VIVA co.id di Semarang, Sabtu 14 Februari 2015.
Menurut Iskak, aktivitas Alex membuat film sedikit terhenti setelah almarhum didapuk menjadi ketua Badan Perfilman Indonesia periode 2014-2017.
"Beliau ikut penyelenggaraan FFI di Palembang beberapa waktu lalu. Terakhir film yang dibuat Mas Alex belum diedarkan. Masih proses syuting," ujar dia.
Bagi Alex Komang, kata Iskak, film bukanlah sekadar sebuah audio semata. Akan tetapi, film adalah sebuah kebudayaan besar yang bisa pentas di semua panggung, termasuk panggung politik. Film, menurut Alex Komang, juga bukan sekadar layar hiburan semata.
Tapi. melalui film akan terbangun sebuah kebudayaan. Film adalah sebuah proses kemanusiaan dan film peradaban akan lahir.
"Itu yang terus disuarakan almarhum hingga terakhir. Sebuah audio visual yang mewakili sebuah zaman. Termasuk seni pertunjukan, baik teater, tari dan panggung pertunjukan lain," kenang Iskak yang mengaku telah mengenal almarhum sejak 2007.
Kecintaan pria yang terlahir dengan nama Syaiful Nuha terhadap dunia akting dan perfilman memang telah dibuktikan sejak muda. Awal menekuni dunia teater dan sastra kemudian mengantarkannya ke dunia akting. Berkat cerpen yang selalu menggunakan nama samaran "Alex Komang", ia kemudian selalu memakai nama itu dalam setiap filmnya.
Awal karier filmnya bersama Teguh Karya, Alex berhasil mendapat peran utama di Film "Doea Tanda Mata" tahun 1985. Bakat akting yang dimiliki Alex bahkan menempatkannya meraih Piala Citra pertamanya kategori Pemeran Pria Terbaik saat itu.
Karier Alex di jagat perfilman patut mendapatkan acungan jempol setelah dia berhasil menempatkan namanya sebagai aktor top Indonesia dengan membintangi 20 judul film. Filmnya yang terkenal di antaranya adalah "Ca Bau Kan", "Laskar Pelangi", "Surat Kecil untuk Tuhan" dan terakhir film "9 Summers 10 Autumns The Movie". (art)
BACA JUGA:
Sebelum Wafat, Mike Mohede Nyanyikan Lagu Ini untuk SBY
Ibu Ani sangat terkejut mendengar kabar kematian Mike.
