- Dok Image Dynamic
VIVA.co.id – Galeri Indonesia Kaya mempersembahkan Wayang Jurnalis berjudul Petruk Nagih Janji. Acara untuk melestarikan budaya ini, digelar pada Minggu, 15 Februari 2015, di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, di West Mall Grand Indonesia, Jakarta.
Dalam acara ini, ada 30 jurnalis yang terlibat, di antaranya datang dari Kompas (Ninok Leksono – Raja Gandarwa), Majalah Femina (Naomi Jayalaksana – Dayang Putri), Hai (Ali Sobri – Raden Lesmana), Esquire (Dwi Sutarjantono - Gareng), dan Viva.co.id (Ricky Anderson - Bima).
Pertunjukan ini jadi semakin menghibur, dengan hadirnya aktor Dwi Sasono yang berperan sebagai Petruk, dan presenter Iwet Ramadhan yang menjadi dalang. Meski belum pernah melakoni peran wayang orang sebelumnya, keduanya tampil maksimal, dapat membuat acara berdurasi dua jam ini berjalan seru.
Dwi Sasono (Kanan) sebagai Petruk beradu akting dengan para jurnalis ibu kota. Dok. Image Dynamic.
Petruk Nagih Janji bercerita tentang figur rakyat biasa yang ingin menagih janji penguasa. Dulu Raja Kresna pernah mengatakan ingin menikahkan anaknya yang cantik, Putri Brontowati dengan Petruk, jika punakawan sakti itu, mau membantunya dalam perang. Sayangnya, peperangan sudah Petruk menangkan, namun janji sang penguasa itu tak kunjung ditepati.
Kenthus Ampiranto, pimpinan paguyuban Wayang Orang Bharata yang berperan sebagai sutradara, mengaku puas dengan pertunjukan yang berjalan sukses. Ia mengatakan, meski awalnya sempat deg-degan, akhirnya semua berjalan seperti yang diharapkan.
“Soalnya, karena kesibukan, mas Dwi Sasono itu hanya sempat sekali latihan saja. Namun, hasilnya tadi luar biasa, sepanjang pertunjukan penonton tertawa, karena pertunjukannya lucu sekali. Mas Dwi bisa melebur dengan permainan teman-teman wartawan yang memang lucu-lucu,” ujar Kenthus.
Ya, tidak seperti pertunjukan wayang orang kebanyakan, Petruk Nagih Janji adalah pertunjukan wayang orang modern, yang memperbolehkan para pemainnya, untuk mempergunakan idiom-idiom modern yang lucu.
“Seru sekali tadi mainnya, untungnya kami sebagai wartawan boleh melakukan banyak improvisasi untuk membuat penonton tertawa,” ujar Sarmoko Saridi, jurnalis dari Trans TV, yang hari itu berperan sebagai Puntadewa.
Para jurnalis yang berpartisiapasi, total ada 30 wartawan yang terlibat dalam acara ini. Foto: VIVA.co.id.
“Antusiasme dan semangat teman-teman jurnalis memang sungguh besar. Mulai dari proses pengenalan tokoh, hingga latihan, semua tampak serius mempelajari pakem wayang orang yang ada. Saya berharap program ini dapat diteruskan, karena teman-teman wartawan ini penyambung kelestarian budaya,” ujar Kenthus, yang juga berperan sebagai pengonsep ide cerita. (art)
Baca juga:
