Warga Produksi Elpiji Sendiri, Bahannya dari Sampah

tong biogas portabel
Sumber :
  • Antara/ Ari Bowo Sucipto

VIVA co.id - Sebanyak 20 rumah tangga di Semarang, Jawa Tengah memanfaatkan tumpukan sampah menjadi bahan alternatif gas pengganti elpiji.

Pemanfaatan gas metana atau CH4 dari timbunan sampah itu berasal dari tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang yang merupakan TPA terbesar di Kota Lumpia.

Cara tersebut merupakan inisiatif Dinas Kebersihan Kota Semarang menyikapi melambungnya harga elpiji di kalangan masyarakat baru-baru ini.

Sebab, tumpukan sampah yang kerap menjadi masalah warga sekitar, ternyata mampu menjadi energi alternatif pengganti kebutuhan pokok rumah tangga.

Energi alternatif yang berasal dari sampah ini sering disebut bio gas. Program itu telah dimulai sejak Minggu 15 Februari 2015 kemarin.

Proyek awal, 20 rumah tangga telah menggunakan energi bio gas itu secara bertahap.

Kepala Dinas Kebersihan Kota Semarang, Ulfi Imran Basuki mengatakan, program bio gas dari tumpukan sampah di TPA terbesar di wilayahnya berdasarkan rekomendasi Kementerian Lingkungan Hidup.

Ada sejumlah tenaga ahli dari Jawa Timur untuk menyulap sampah-sampah tersebut menjeadi energi alternatif.

"Pendistribusian gas secara langsung ke dalam rumah-rumah warga ini melalui pipa-pipa yang telah dirangkai," kata Ulfi, di TPA Jatibarang Semarang, Senin 16 Februari 2015.

Dia menuturkan, saat ini bio gas yang dihasilkan TPA Jatibarang mampu menghasilkan gas sebanyak 72 meter kibik per hari. Jumlah tersebut di klaim mampu memenuhi kebutuhan gas di ratusan rumah penduduk.

"Untuk area yang digunakan untuk memperoleh gas, baru 4.500 meter dari dua hektare area penimbunan sampah aktif TPA Jatibarang," tuturnya.

Realisasi program itu, kata dia, Pemkot Semarang baru menganggarkan Rp190 juta. Untuk saat ini, baru 20 rumah yang menerima gas secara gratis.

Namun, ujarnya, ke depan kebutuhan gas ratusan rumah penduduk yang tinggal di sekitar TPA Jatibarang akan terpenuhi.

"Warga yang belum terpasang pipa bio gas sudah pada iri, makanya dalam waktu dekat akan segera dilakukan instalasi lagi," ungkapnya.

Meski berasal dari gas metana tumpukan sampah, akan tetapi energi alternatif ini merupakan energi yang aman dan ramah lingkungan.

Siswa SMK Tak Naik Kelas Gara-gara Penghayat Kepercayaan

Baca juga:



Ilustrasi sapi.

Warga Depok Ubah Kotoran Sapi Jadi Gas

Kotoran gas telah dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.

img_title
VIVA.co.id
29 Juli 2016