Sejarah Abad 21 Terancam Hilang karena Software Berubah

Bapak internet, Vint Cerf
Sumber :
  • theaustralian.com.au

VIVA.co.id - Seorang ilmuwan internet, Vint Cerf, yakin jika suatu saat data di dalam komputer akan menghilang. Pria yang juga dikenal sebagai Bapak Internet ini, menyebutnya sebagai 'Masa Kegelapan'.

Cerf, yang sekarang menjabat sebagai Wakil Presiden Google yakin jika hal itu akan terjadi saat hardware dan software telah usang. Jika hal itu terjadi maka dipastikan jika generasi masa depan tidak akan memiliki rekaman dokumentasi mengenai sejarah abad 21.

Pria tua ini berbicara mengenai Masa Kegelapan ini dalam pertemuan American Association for the Advancement of Science. Pria yang menemukan cara kerja paket data itu adalah satu-satunya karyawan Google yang masih menggunakan dasi setiap hari.

Dia datang ke pertemuan itu untuk menerangkan masalah baru yang mengancam sejarah kita di masa depan. Suatu saat, kata dia, kehidupan kita, ingatan, bahkan foto keluarga, yang tersimpan di hard drive atau cloud. Sayangnya, seiring dengan teknologi yang terus berkembang, risiko kehilangan data akan semakin besar jika tidak diantisipasi dengan baik.

"Saya sangat khawatir dengan hal ini. Anda dan saya akan mengalami hal ini. Format lama yang digunakan dalam dokumen yang kita buat hari ini, atau presentasi dan gambar, kemungkinan tidak akan bisa terbaca dengan software yang ada di masa depan. Meskipun bisa terbaca, kita mereka (generasi masa depan) belum tentu akan mengerti," ujar Cerf, seperti dikutip BBC, Selasa 17 Februari 2015.

Cerf pun mengusulkan ide untuk mempertahankan software dan hardware agar tidak pernah bisa usang. Seperti halnya museum, namun dalam bentuk digital, sebuah server di cloud. Jika rencananya diterima, semua memori yang ada di zaman ini akan bisa diakses oleh generasi mendatang.

"Solusinya adalah mengambil gambar X-ray dari konten, aplikasi dan sistem operasi secara bersamaan, lengkap dengen deskripsi spesifikasi hardware yang digunakan dalam membuat dokumen itu," ujar Cerf.

Dalam tahun 3000 nanti, bayangkan, tidak ada Google Search. Dokumentasi X-Ray yang kita ambil sekarang harus bisa dipindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, nanti di masa depan.

Cerf menamakannya sebagai Digital Vellum. Kabarnya, ilmuwan dari Carnegie Mellon University, Mahadev Satyanarayanan, telah mendemonstrasikan hal ini.

Netflix Datang Menghibur, Tapi Indonesia Dapat Apa?

BACA JUGA:

Demi Internet Merata, Menkominfo Tak Peduli Teknologinya

Danny Januar

Daftar Tiga Desa Jadi Percobaan Internet Terpadu

Tiga desa itu akan dikawal oleh startup

img_title
VIVA.co.id
2 Agustus 2016